Lihat Semua : infografis
Jangan Lakukan Pengobatan Sendiri Ya
Dipublikasikan pada 3 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : Chyntia Devina / View : 2.820 |
indonesiabaik.id - Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh para pasien COVID-19 yang dirawat di rumah, yakni mengenai konsumsi obat.
Jangan Asal Konsumsi
Beberapa jenis obat-obatan yang tidak boleh atau harus dihindari jangan sampai mengonsumsinya selama menjalankan isolasi mandiri.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Indonesia menyatakan, dalam keadaan apapun saat sakit, instruksi tenaga kesehatan pasien harus diikuti dengan tepat.
Jangan asal inisiatif mengonsumsi obat tanpa basis bukti ilmiah, dan hanya karena pernah mendengarnya dari omongan tetangga, netizen di media sosial, ataupun broadcast di grup-grup WhatsApp.
Jenis Obat yang Dihindari
Berikut jenis obat yang harus dihindari pasien COVID-19 saat isolasi mandiri di rumah.
- Antibiotik tanpa resep dokter
WHO mengingatkan untuk tidak melakukan pengobatan sendiri dengan antibiotik. COVID-19 disebabkan oleh virus. Antibiotik tidak berdampak pada virus.
Adapun dokter akan meresepkan antibiotik hanya jika pasien COVID-19 memiliki gejala yang disebabkan infeksi bakteri, dan itu butuh analisis yang pasti oleh dokter.
- Steroid
Hindari untuk melakukan pengobatan sendiri dengan steroid. Penggunaan berlebihan sterodi dapat berdampak serius dan mengancam nyawa, termasuk infeksi mukormikosis (jamur hitam)
- Hidroksiklorokuin
Obat berikutnya yang harus dihindari pasien COVID-19 adalah hidroksiklorokuin. Hidroksiklorokuin adalah obat yang digunakan untuk mencegah dan mengobati penyakit malaria.
- Lopinavir
Lopinavir adalah kombinasi obat antivirus yang digunakan sebagai obat pendukung untuk menangani infeksi HIV. Sehingga, Lopinavir menjadi obat yang dipakai sebagai bagian dari terapi antiretroviral (ART) untuk orang dengan HIV.
- Ivermectin
Ivermectin merupakan obat keras yang tidak boleh dibeli secara perseorangan tanpa resep dokter, dan tidak bisa diperjualbelikan tanpa distribusi obat yang baik. Badan POM menegaskan, penggunaa Ivermectin saat ini hanya untuk cacingan dan infeksi cacingan.
- Remdesivir
WHO saat ini belum merekomendasikan penggunaan remdesivir pada pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit, apa pun tingkat keparahan penyakitnya, karena belum ditemukan bukti yang cukup kuat bahwa penggunaannya bermanfaat.