Lihat Semua : infografis
Jangan Tolak Pemakaman Covid-19
Dipublikasikan pada 4 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Yuli Nurhanisah / Desain : Ananda Syaifullah / View : 4.121 |
Indonesiabaik.id - Pandemi cirus corona atau Covid-19 masih terus dihadapi seluruh masyarakat Indonesia saat ini. Dalam hal ini pemerintah terus melakukan berbagai tindakan untuk menekan penyebaran virus yang semakin meluas di masyarakat.
Kasus Covid-19 di Indonesia
para dokter, perawat dan petugas media lainnya, masih terus melakukan usaha terbaik untuk mengobati dan menyembuhkan pasien yang sudah positif terjangkit. Meskipun, kasus positif di Indonesia sendiri kian hari semakin meningkat.
Pada perkembangan terakhir, seperti yang dilansir dari laman resmi Gugus Tugas Penanganan Covid-29, Covid19.go.id, hingga Rabu (15/4/2020) jumlah kasus positif sebanyak5,136 orang. Kemudian, pasien yang meninggal juga terus bertambah menjadi 469, dan pasien sembuh menjadi 446. Dari data tersebut, jumlah pasien meninggal yang terus meningkat menimbulkan keprihatinan tersendiri bagi masyarakat Indonesia.
Jangan Tolak Pemakaman Covid-19
Akhir-akhir ini juga timbul penolakan pemakaman jenazah Covid-19 di beberapa daerah. Padahal, seperti yang sudah ditegaskan para ahli kesehatan, ketika jenazah itu dikubur secara otomatis virus akan mati karena inangnya sudah mati. Di samping itu, masih terdapat beberapa alasan lain yang bisa menjadi dasar mengapa penolakan pemakaman jenazah tak perlu lagi dilakukan. Dilansir dari laman Covid19.go.id.
Perlu diketahui bahwa pengurusan jenazah Covid-19 sudah dilakukan dengan prosedur khusus dan ketat di rumah sakit. Dalam hal ini, jenazah dibungkus dalam kantong jenazah yang sangat rapat, lalu dimasukkan ke dalam peti yang tertutup rapat. Kemudian, peti yang memuat jenazah tersebut akan dilakukan penyemprotan disinfektan untuk memastikan kondisi lebih steril. Selesai melewati prosedur tersebut, jenazah akan langsung dibawa menuju tempat pemakaman untuk dikebumikan.
Petugas pemakaman yang bertanggung jawab mengubur jenazah, sebelumnya sudah dilatih secara khusus untuk melakukan prosedur pemakaman jenazah Covid-19 dengan benar dan aman. Selain itu, petugas juga menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang lengkap saat melakukan proses pemakaman. Proses pemakaman dilakukan secara cepat, dengan jumlah pelayat yang sangat dibatasi agar kondisi tetap aman.
Hal penting yang harus diketahui seluruh masyarakat bahwa virus corona tidak bisa mencemari tanah atau sumber air di sekitarnya. Dengan begitu, virus tersebut tidak akan menyebar di sekitar lingkungan area pemakaman. Bukan tanpa alasan, virus corona atau Covid-19 tidak akan bertahan lama di luar tubuh manusia. Bahkan, virus tersebut akan segera mati begitu jenazah telah dimakamkan.
Menolak pemakaman jenazah pun dirasa tidak mengindahkan asas kemanusiaan dalam kehidupan sosial di masyarakat. Reaksi penolakan tersebut juga bukan menjadi solusi dalam mencegah penularan virus. Justru, adanya aksi penolakan tersebut akan menambah duka yang semakin mendalam bagi pihak keluarga yang ditinggalkan.
Dengan begitu, tidak perlu lagi melakukan aksi penolakan pemakaman jenazah untuk mencegah penyebaran virus. Dalam kondisi seperti ini, masyarakat diimbau untuk saling membantu dan bersama-sama melakukan penanganan terbaik agar tantangan wabah ini bisa segera terselesaikan.