Lihat Semua : infografis
KENALI SUMBER KONTEN PORNOGRAFI
Dipublikasikan pada 7 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : RM Ksatria Bhumi Persada / Desain : Bontor Paolo / View : 10.698 |
Indonesiabaiks.id - Pornografi merupakan bahaya laten yang ditakutkan oleh sebagian besar orang tua. Karena dapat mempengaruhi perkembangan anak. Anak-anak sendiri rentan menjadi target utama dalam bisnis pornografi. Dalam menggunakan teknologi gawai, anak biasanya membuka game online, video animasi dan situs intenet lainnya. Menggunaan gawai tersebut kadang tanpa pengawasan dari orang tua. Disadari atau tidak, situs online banyak mengandung unsur pornografi.
Komik menduduki posisi pertama dalam survei yang dilakukan oleh Yayasan Kita dan Buah Hati. Padahal, komik merupakan media yang sangat digemari oleh anak, terutama untuk anak kelas 4-6 sekolah dasar. Dengan konten yang berisikan visual dan bercerita yang dapat diserap dengan mudah bagi anak-anak.
Situs permainan seperti game online juga serupa, para karakter atau avatar yang ada di dalam video game biasannya muncul dengan kostum yang terbuka dan vulgar.
Pada bulan Januari lalu, lewat sebuah seminar nasional yang diadakan di Kediri. Direktur Yayasan Kita dan Buah Hati Elly Risman menyebutkan bahwa sebanyak 98 persen anak yang memegang telepon pintar atau gawai pernah melihat dan mengakses konten pornografi. Setali tiga uang, Wakil Ketua KPAI Maria Advianti juga menuturkan hal yang sama.
Kekhawatiran para tokoh perlindungan anak itu sangat wajar, melihat angka yang disebutkan di awal sangat besar. Konten pornografi sangat mudah diakses oleh anak-anak. Informasi sangat terbuka lebar di dunia maya dan generasi saat ini juga sudah sangat melek dengan teknologi.
Orang tua sebaiknya juga perlu untuk mengenal faktor internal dari anak. Apa yang mendasari mereka untuk mengakses konten pornografi. Menurut Elly Risman ada istilah BLAST, Bored (bosan), Lonely (kesepian), Angry (marah) Stress dan Tired. Dalam kondisi seperti itu, anak akan mencari pelarian dan cenderung untuk melakukan hal yang negative dan merugikan dirinya.