Lihat Semua : infografis

Tanda Pasien Isoman Harus Segera ke Rumah Sakit


Dipublikasikan pada 3 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Yuli Nurhanisah / Desain : Chyntia Devina /   View : 8.014


Indonesiabaik.id - Pasien Covid-19 tanpa gejala atau bergejala ringan bisa melakukan isolasi mandiri di rumah. Namun, ada beberapa tanda orang yang isoman harus segera pergi ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis. 

Tanda Pasien Isoman Harus ke Rumah Sakit

Bagi Anda yang sedang isolasi mandiri, atau merawat orang yang sedang isolasi mandiri, ada beberapa tanda bahaya yang harus diperhatikan. 

  1. Muncul gejala sesak nafas

Pasien Covid-19 yang isoman harus segera dibawa ke rumah sakit ketika mengalami sesak napas. Jika frekuensi napas sudah lebih dari 24 kali per menit, maka pasien sudah masuk dalam gejala sesak napas. Pasien harus segera dibawa ke rumah sakit untuk menghindari perburukan.

 

  1. Saturasi oksigen di bawah 93 persen

Baik anak maupun dewasa yang menjalani isolasi mandiri dengan saturasi oksigen di bawah 93 persen harus segera pergi fasilitas kesehatan terdekat. Pasalnya, batas aman saturasi oksigen adalah 95 persen.

 

  1. Terjadi perburukan

Pasien Covid-19 yang isolasi mandiri juga harus segera ke rumah sakit ketika dirasa ada satu gejala yang semakin memburuk. Misalnya, terus demam tinggi di atas 37,8 derajat celcius dan tidak menunjukkan tanda-tanda membaik meski sudah diberi obat.

 

  1. Wajah dan bibir kebiruan

Ketika wajah dan bibir menjadi biru, kondisi tersebut menunjukkan gejala hipoksia (kurang oksigen). Paru-paru yang terdampak COVID-19 tidak hanya memperlihatkan ciri dari keadaan tenggorokan. Kondisi lainnya, seperti bibir atau wajah membiru, juga dapat mengindikasikan kondisi serupa.

 

  1. Hilang kesadaran

Hilang kesadaran bisa terjadi karena kurangnya nutrisi pada pasien selama isolasi mandiri. Jika demikian, maka pasien harus segera mendapat penanganan medis di rumah sakit.



Infografis Terkait