Lihat Semua : infografis
Tradisi Menyambut Idul Fitri
Dipublikasikan pada 6 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Arlyta Dwi Anggraini / Desain : Bontor Paolo / View : 23.640 |
Indonesiabaik.id - Ramadan telah tiba, berarti Hari Raya Idul Fitri akan segera tiba. Indonesia memiliki berbagai macam adat dan budaya. Dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri, ada beberapa tradisi unik dari daerah yang ada di Indonesia. Apa saja tradisi yang dilakukan masyarakat setempat di berbagai daerah?
Meugang atau Makmeugang tradisi dari Aceh. Meugang adalah tradisi menyembelih hewan sapi atau kambing dan dilaksanakan tiga kali dalam setahun, yaitu Idul Fitri, Idul Adha, dan Ramadan. Jumlah hewan yang disembelih ratusan. Tradisi Meugang di desa biasanya berlangsung satu hari sebelum hari raya, sedangkan di kota berlangsung dua hari sebelum hari raya. Biasanya masyarakat memasak daging di rumah, setelah itu membawanya ke masjid untuk makan bersama tetangga dan warga yang lain.
Bakar Gunung Api tradisi dari Bengkulu. Bakar Gunung Api atau Ronjak Sayak dilakukan dengan membakar batok kelapa yang ditumpu menggunung lalu dibaka dan dilakukan pada malam takbiran atau malam ke 27.
Batobo tradisi dari Riau. Batobo dilakukan saat perantau kembali ke kampung asalnya yang disuguhi sambutan khusus. Seperti pahlawan, para rombongan pemudik diarak dengan menggunakan rebana melintasi persawahan dan menuju tempat berbuka puasa bersama. Tradisi Batobo ini bisa dijadikan ajang silaturahmi dan pelepas rindu antara para perantau dengan keluarga di kampung halamannya.
Badulang tradisi dari Bangka. Tradisi ini dilakukan setelah sholat ied, salam-salaman lalu kumpul lagi untuk makan bersama di halaman masjid. Makanan dengan berbagai menu ditutup dengan tudung saji.
Grebeg Syawal tradisi dari Yogyakarta. Tumpukan yang menggunung ini berisi hasil bumi yang diiringi oleh pasukan Keraton Yogyakarta. Acara ini dilakukan pada saat menjelang 1 syawal.
Ngejot tradisi dari Bali. Tradisi ini memberikan makanan kepada para tetangga sebagai rasa terim kasih. Makanan yang diberi kepada tetangga sudah dalam bentuk siap saji dan kue serta buah-buahan.
Perang Topat tradisi dari Lombok. Tradisi ini dilakukan setelah 6 hari Idul Fitri dengan saling melempar ketupat. Ngadongkapkeun tradisi dari Banten, tradisi ini dilakukan setelah sholat Idul Fitri, ucapan persembahan doa sebagai rasa syukur yang dilanjutkan dengan sungkeman.