Lihat Semua : videografis

Kerjasama IEUA-CEPA, Apa Untungnya Buat Indonesia?


Dipublikasikan pada one year ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : Alfin Ardian /   View : 2.380

indonesiabaik.id — Indonesia dan Uni Emirat Arab sepakat tandatangani perjanjian kerjasama IUAE-CEPA (Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement), Jumat (01/07/2022), di Istana Al Shatie, Abu Dhabi, PEA.

 

Nota Kesepahaman Kerjasama

 

Perjanjian kerjasama IUAE-CEPA yang telah ditandatangani kedua belah pihak itu saling ditukarkan bersama dengan nota kesepahaman lain yaitu:

  1. Nota Kesepahaman Manajemen Proyek Bersama tentang Mangrove antara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI dengan Kementerian Perubahan Iklim dan Lingkungan PEA.
  2. Protokol Perubahan Nota Kesepahaman antara RI dan PEA tentang Kerja Sama Kelautan dan Perikanan.
  3. Nota Kesepahaman antara Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia dengan Kementerian Kesehatan PEA tentang kontrol vaksin dan obat-obatan.
  4. Protokol tentang Kerja Sama di bidang Industri Pertahanan dan Pengadaan Alat militer.
  5. Nota Kesepahaman dan Kerja Sama antara Universitas Nahdlatul Ulama dengan Universitas Kemanusiaan Mohammed Bin Zayed.
  6. Kontrak Pembelian Landing Platform Dock (LPD) antara PT PAL Indonesia dengan Angkatan Laut Persatuan Emirat Arab.

 

Untungnya Apa Buat Indonesia?

 

Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan mengklaim, perjanjian ini menjadi pintu masuk Indonesia ke UEA, yang merupakan hub untuk meningkatkan ekspor ke negara-negara tujuan non-tradisional seperti di kawasan Teluk, Timur Tengah, Afrika, dan Asia Selatan.

 

Tak hanya itu, menurut Mendag Zulkifli, kesepakatan IUAE-CEPA juga menjadi catatan bersejarah karena ini kali pertama Indonesia memiliki perjanjian dagang dengan negara di Kawasan Teluk.

 

Penyelesaian IUAE-CEPA sekaligus menjadi momentum yang tepat untuk pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19. Sebab, pandemi telah membuat hampir seluruh negara di dunia mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi.

 

Sementara itu, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono juga menyebut terkait manfaat kerjasama itu bagi Indonesia.

Menurutnya, perundingan IUAE-CEPA akan membuka akses pasar ke UEA melalui penurunan dan penghapusan tarif bea masuk sekitar 94 persen dari total pos tarif dengan mekanisme penurunan secara langsung maupun bertahap saat perjanjian berlaku (entry into force).



Videografis Terkait