Lihat Semua : videografis
Teknologi Panen Air Hujan Dan Aliran Permukaan
Dipublikasikan pada one year ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Nur Halimah Syafira / Desain : Nur Halimah Syafira / View : 2.491 |
Indonesiabaik.id - Menurut Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian, Potensi air hujan dapat dimanfaatkan sebagai cadangan air menghadapai musim kemarau. BSIP juga menjelaskan, ada berbagai cara untuk memanen air hujan, mulai dari cara sederhana seperti pemanfaatan tong atau kolam tandon, hingga berbagai teknologi. Diantara beberapa teknologinya mulai dari pemanfaataan Embung.
Disebutkan dalam Buku Memanen Air dengan Embung oleh Pustaka Kementerian Pertanian 2018, Embung ini berupa waduk berukuran mikro yang biasanya dibangun di lahan pertanian untuk menampung kelebihan air hujan. Air yang ditampung selanjutnya digunakan sebagai sumber irigasi untuk budi daya komoditas pertanian pada musim kemarau atau saat curah hujan makin jarang. Kemudian, ada teknologi Dam Parit.
Menilik Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol.19, No,2 2016 dari Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi, Teknologi ini mengumpulkan atau membendung aliran air permukaan pada suatu parit yang dapat digunakan untuk mengairi lahan di sekitarnya, salah satunya didistribusikan pada musim kemarau.
Selanjutnya dengan cara menabung air hujan melalui teknologi biopori atau Lubang Resapan Biopori. Lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10-30 cm dan kedalaman sekitar 100 cm atau gak melebihi kedalaman muka air tanah.
Adapun manfaat dari lubang ini antara lain, bisa meningkatkan daya resap air, meningkatkan kualitas air tanah, mencegah banjir, mengubah sampah organik jadi kompos, hingga mengatasi masalah yang ditimbulkan genangan air. Hal ini sesuai penjelasan dalam jurnal “Lubang Resapan Biopori untuk Meningkatkan Kapasitas Penyimpanan Air di Daerah Perakaran Jeruk Keprok”, yang diterbitkan oleh Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Kementerian Pertanian 2020.