Indonesiabaik.id - Melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019, Indonesia didorong untuk mempercepat program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric vehicle) untuk transportasi jalan. Namun, penggunaan kendaraan listrik belum menjadi sesuatu yang lumrah bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.

Maka dari itu, akan muncul pertanyaan terkait pengisian daya mobil listrik, mulai dari cara mengisinya bagaimana hingga berapa biaya yang dikeluarkan untuk pengisiannya.

Pengisian Kendaraan Listrik

Kendaraan listrik dapat dilakukan pengisian daya sendiri di rumah ataupun menggunakan SPKLU. Namun, pengisian daya di SPKLU dapat dilakukan dengan cepat. Pengisian daya kendaraan listrik di SPKLU dalam waktu sekitar 3 jam jika menggunakan charger biasa, atau 1 jam jika menggunakan fast charger.

Untuk mengisi baterai mobil listrik di SPKLU, pengendara bisa mendatangi SPKLU terdekat. Kemudian, pastikan sudah mengunduh aplikasi PLN Mobile. Dalam aplikasi itu juga tersedia untuk pengisian SPKLU Fast Charging.

Terkait biaya, SPKLU membebankan biaya atau tarif sebesar Rp 1.650 sampai Rp2.466 per kWh. Untuk mobil listrik dengan kapasitas baterai 75 kWh, tarif untuk pengisian penuh berarti Rp123.750 sampai Rp184.950. 

Namun, apabila pengisian daya baterai mobil listrik dirumah setidaknya membutuhkan waktu sekitar belasan jam, lebih lama dibandingkan pengisian yang dilakukan di SPKLU. Besarnya kapasitas baterai pada mobil listrik harus diimbangi dengan kapasitas tempat pengisian dayanya.

Misalkan dengan menggunakan charger dengan arus listrik sebesar 10 A dapat menyerap 2600 watt, maka minimal daya listrik pada rumah paling tidak sebesar 3.500 VA. Jika kapasitas baterai pada mobil listrik adalah sebesar 39 Kwh/39.000 Wh maka waktu yang dibutuhkan untuk baterai terisi penuh adalah 39.000 Wh / 2600 w = 15 jam.