Lihat Semua : infografis
Usia Berapa Stunting Terjadi Pada Anak
Dipublikasikan pada one year ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Yuli Nurhanisah / Desain : Chyntia Devina / View : 22.672 |
Indonesiabaik.id - Usaha Pemerintah untuk terus menurunkan kasus stunting di Indonesia akhirnya membuahkan hasil. Kementerian Kesehatan mengumumkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) di mana prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4% di tahun 2021 menjadi 21,6% di 2022.
Usia Kasus Stunting Indonesia
Berdasarkan SSGI Kementerian Kesehatan, mayoritas kasus stunting di Indonesia ditemukan pada anak rentang usia 24-35 bulan. SSGI mencatat mayoritas kasus stunting di Indonesia ditemukan pada anak rentang usia 24-35 bulan dengan persentase 26,2%.
Kemudian kasus stunting di kelompok usia lahir mencapai 18,5%, usia 0-5 bulan 11,7%, dan 12-23 bulan mencapai 22,4%. Anak usia 36-47 bulan yang mengalami stunting sebesar 22,5%, dan usia 48-59 bulan mencapai 20,4%.
Upaya Pemerintah
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah daerah harus memberikan intervensi pada masa kritis balita, demi mendukung target penurunan stunting nasional menjadi 14% pada 2024.
Adapun masa kritis yang dimaksud adalah saat anak berumur kurang dari 24 bulan. Jokowi menyatakan, pada umur tersebut anak harus diberikan makanan alami untuk menghindari stunting.
Sebagai informasi, Hasil SSGI ini untuk mengukur target stunting di Indonesia. Sebelumnya SSGI diukur 3 tahun sekali sampai 5 tahun sekali. Menkes mengatakan mulai 2021 SSGI dilakukan setiap tahun. Tahun 2022, menggunakan jumlah sampel sejumlah 334.848 bayi dan balita dan pengumpulan data di 486 Kabupaten/Kota pada 33 Provinsi di Indonesia.