Lihat Semua : infografis
6 Jenis Vaksin yang Akan Digunakan di Indonesia
Dipublikasikan pada 3 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Yuli Nurhanisah / Desain : Abdurrahman Naufal / View : 190.283 |
Indonesiabaik.id - Pemerintah Indonesia telah menetapkan 6 jenis vaksin Covid-19 yang akan digunakan untuk tahap vaksinasi di tengah pandemi virus Corona.
Hal tersebut berdasarkan keputusan yang tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/9860/2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin Untuk Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
6 Jenis Vaksin yang Digunakan di Indonesia
Keenam vaksin tersebut diproduksi oleh perusahaan lokal maupun internasional melalui berbagai kerja sama yaitu Bio Farma, Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, dan Pfizer.
Pelaksanaan vaksinasi hanya dapat dilakukan setelah mendapat izin edar atau persetujuan pengguna pada masa darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Berikut 6 jenis vaksin Covid-19 di Indonesia:
-
PT Bio Farma (Persero)
PT Bio Farma (Persero) merupakan produsen vaksin Covid-19 buatan dalam negeri. Melalui Bio Farma, Indonesia memenuhi vaksin dengan dua jalur yaitu bekerja sama dengan Sinovac Biotech Ltd dan mengembangkan vaksin Merah Putih buatan dalam negeri
-
Sinovac Biotech Ltd.
Vaksin virus Corona (COVID-19) buatan Sinovac Biotech sudah tiba di Indonesia. Total ada sebanyak 1,2 juta dosis vaksin buatan Sinovac.
-
AstraZeneca
Uji coba yang dilakukan AstraZeneca dan Universitas Oxford menunjukkan vaksin virus corona produksinya memiliki keefektifan rata-rata 70 persen. Bahkan, vaksin ini dapat disimpan pada suhu lemari es sehingga nantinya pendistribusian dianggap akan lebih mudah.
-
Moderna
Vaksin yang diproduksi Moderna ini diklaim memiliki efektivitas sebesar 94,5 persen. Saat ini, Moderna telah mengajukan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) sebelum diedarkan.
-
Sinopharm
Vaksin buatan Sinopharm ini dibuat menggunakan bahan baku atau metode virus infaktif. Artinya, di dalam vaksin terdapat virus penyebab Covid-19 yang sudah dilemahkan atau dibuat tidak aktif, sehingga tidak akan memicu infeksi, tapi tetap bisa memicu respons dari sistem kekebalan tubuh.
-
Pfizer and BioNTech
Pfizer dan BioNTech telah mengajukan penggunaan darurat vaksin virus corona yang diproduksinya ke BPOM AS dan Eropa. Bahkan, dari hasil uji coba terakhir diklaim 95 persen efektif pada virus corona dan tidak menimbulkan risiko terhadap masalah keamanan.