Lihat Semua : infografis
Bandara Internasional Yogyakarta Diresmikan, Apa Saja Kelebihannya?
Dipublikasikan pada 3 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : M. Ishaq Dwi Putra / View : 4.241 |
Indonesiabaik.id - Presiden Joko Widodo meresmikan Bandara Internasional Yogyakarta yang terletak di Kabupaten Kulon Progo pada 28 Agustus 2020.
Presiden dalam pidatonya membandingkan dengan Bandara Internasional Adisucipto yang memiliki panjang landas pacu (runway) 2.200 meter, maka bandara baru tersebut memiliki landas pacu yang jauh lebih panjang yakni 3.250 meter.
"Di sana (Adisucipto) hanya untuk pesawat yang narrow body, di sini bisa didarati Airbus A380 dan Boeing 777, pesawat gede-gede bisa turun di sini karena runway-nya 3.250 (meter)" kata Presiden.
Pesawat berbadan lebar dinilai akan berdampak positif terhadap sejumlah hal. Mulai dari potensi penumpang lebih banyak, potensi peningkatan wisata dan ibadah haji, hingga peningkatan koneksi di jalur selatan Jawa, serta menambah potensi city pair karena jarak tempuh lebih jauh.
Adapun bandara baru ini memiliki luas terminal mencapai 219 ribu meter persegi, jauh lebih luas dibandingkan terminal di Bandara Internasional Adisucipto yang memiliki luas 17 ribu meter persegi.
Kapasitas penumpang bandara baru pun jauh lebih banyak, yakni 20 juta penumpang per tahun dibandingkan dengan Bandara Internasional Adisucipto yang hanya bisa menampung 1,6 juta penumpang per tahun.
Bandara Internasional Yogyakarta ini didesain aman dengan memiliki daya tahan terhadap bencana gempa bumi hingga 8,8 magnitudo. Selain itu, bisa menahan gelombang tsunami hingga ketinggian 12 meter.
Biaya anggaran pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta
Pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta ini menelan biaya sebesar Rp11,3 triliun dengan rincian Rp4,2 triliun untuk pembebasan lahan, dan Rp7,1 triliun untuk konstruksi baik terminal maupun landas pacu.