Lihat Semua : infografis
Fasilitas Berkelanjutan di Pelabuhan Ramah Lingkungan
Dipublikasikan pada 5 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Siap Bangun Negara / Desain : Gemawan Dwi Putra / View : 5.173 |
Indonesiabaik.id - Pelabuhan tidak saja disibukkan dengan aktivitas bongkar-muat barang, namun juga sangat dekat dengan kegiatan bersifat olahraga dan wisata bahari. Namun, untuk dapat menggabungkan berbagai fungsi tersebut, pelabuhan harus memiliki serta menjaga kawasan pelabuhan dengan konsep green port secara berkelanjutan.
Pencemaran pantai, terutama akibat aktivitas bongkar-muat misalnya, harus ditekan pada tingkat minimal. Demikian halnya keberadaan ruang terbuka hijau, harus diupayakan dan dijaga hingga tingkat maksimal, sehingga fungsi-fungsi konservasi di kawasan pelabuhan dapat tetap dipertahankan.
Konsep pelabuhan hijau adalah bagian dari komitmen pelabuhan-pelabuhan di dunia untuk mengurangi emisi karbon. Beberapa negara yang telah menerapkan konsep ini antara lain Belanda (Rotterdam), USA (Los Angeles), Jerman (Hamburg), Jepang, dan Korea. Sedangkan untuk kawasan ASEAN, Singapura dan Malaysia, serta Indonesia tengah melangkah dalam menerapkan konsep pelabuhan hijau itu.
Lalu fasilitas apa saja yang harus ada di sebuah pelabuhan ramah lingkungan? Pertama adalah fasilitas penerima limbah di lingkungan, seperti pembangunan reception facility, adanya kapal pengumpul limbah, dan truk pengumpul limbah. Selain itu hadirnya energi terbarukan sebagai pengganti, yaitu energi alternatif seperti LNG (gas alam cair), listrik darat untuk kapal, serta alat bongkar-muat bertenaga listrik.