Lihat Semua : infografis
Inilah Pusat-Pusat Peternakan Hewan di Indonesia
Dipublikasikan pada 3 hours ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : Irfan Nur Rahman / View : 66 |
Indonesiabaik.id — Indonesia kaya akan peternakan hewan karena memiliki sumber daya alam yang melimpah. Di mana saja pusat peternakannya?
Peternakan hewan di Indonesia merupakan salah satu subsektor dalam sektor pertanian yang berkontribusi penting bagi ekonomi Indonesia.
Semakin meningkatnya jumlah penduduk dan pendapatan masyarakat, menyebabkan permintaan terhadap produk peternakan terus berkembang pesat. Dalam hal ini, peternakan menjadi garda terdepan dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat yang berkualitas dan terjangkau.
Melansir penjelasan Kementerian Pertanian, peternakan sendiri juga menjadi kontributor utama dari gas-gas rumah kaca, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui penggunaan lahan dan produksi pakan. Di tingkat global, sekitar 14,5% dari total emisi gas rumah kaca berasal dari aktivitas peternakan, membentuk bagian penting dari apa yang disebut sebagai emisi antropogenik.
Di Mana Pusat Peternakan di Indonesia?
Melansir data Kementerian Pertanian, pusat peternakan tiap hewan berbeda-beda di tiap daerah Indonesia.
Pusat peternakan sapi perah misalnya, adanya di Jawa Timur yang berkontribusi besar hingga 55,68%. Daerah ini, terkenal dari tahun ke tahun dalam perannya memproduksi susu perah terbanyak se-Indonesia.
Sebut saja tahun 2023, data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, Jawa Timur menjadi provinsi dengan produktivitas sapi perah tertinggi nasional, rerata produksi susu sapi per ekor di wilayah tersebut sebanyak 31,29 liter per hari.
Lalu, ada pusat peternakan domba yang terbanyak nasional diduduki oleh Jawa Barat, yang mencapai 9,98 juta ekor pada 2022.
Berikut pusat peternakan hewan di Indonesia beserta kontribusinya menurut Data Statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan per 2023:
Jawa Timur
-
Sapi Potong (kontribusi terbesar hingga 27,97%)
-
Sapi Perah (kontribusi terbesar hingga 55,68%)
-
Kelinci (kontribusi terbesar hingga 28,33%)
-
Ayam Ras Petelur (kontribusi terbesar hingga 29,39%)
Sulawesi Selatan
-
Kuda (kontribusi terbesar hingga 45,88%)
Nusa Tenggara Timur
-
Babi (kontribusi terbesar hingga 31,59%)
-
Kerbau (kontribusi terbesar hingga 15,48%)
Jawa Barat
-
Domba (kontribusi terbesar hingga 60,22%)
-
Ayam Ras Pedaging (kontribusi terbesar hingga 23,74%)
-
Itik dan Itik Manila (Entok) (kontribusi terbesar hingga 19,82% dan 20,88%)
Jawa Tengah
-
Kambing (kontribusi terbesar hingga 20,19%)