Lihat Semua : infografis
Kerja Keras di Capaian APBN Tahun 2020
Dipublikasikan pada 3 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Yuli Nurhanisah / Desain : Chyntia Devina / View : 9.284 |
Indonesiabaik.id - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2020 mengalami defisit Rp 956,3 triliun. Meskipun begitu, defisit APBN lebih baik dari yang diperkirakan di dalam Perpres 72/2020 yaitu sebesar Rp1.039,2 triliun.
Realisasi Pelaksanaan APBN Tahun 2020
Realisasi pendapatan negara sepanjang 2020 mencapai sebesar Rp1.633,6 triliun atau 96,1 persen dari target perubahan APBN dalam Perpres 72/2020 yaitu Rp1.699,9 triliun. Selain itu, berdasarkan komponennya, penerimaan negara yang mencapai Rp1.633,6 triliun tersebut berasal dari pajak sebesar Rp1.070,0 atau setara dengan 89,3 persen dari target dalam Perpres 72/2020 yang sebesar Rp1.198,8 triliun.
Dari sisi kepabeanan dan cukai, realisasi sampai sepanjang 2020 tercatat Rp212,8 triliun. Atau setara dengan 103,5 persen dari target di dalam Perpres 72/2020 sebesar Rp205,7 triliun.
Di sisi lain, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) juga melebihi target pencapaian. Di mana tercatat sebesar Rp338,5 triliun atau setara dengan 115,1 triliun dari target Perpres 72/2020 yang hanya sebesar Rp294,1 triliun.
Di sisi belanja negara, total belanja negara sepanjang 2020 mencapai Rp2.589,9 triliun, atau 94,6 persen dari target. Belanja negara naik 12,2 persen dari realisasi 2019 yang didukung oleh kebijakan refocussing atau realokasi anggaran belanja K/L dan TKDD.
Kenaikan belanja negara ini didorong oleh belanja pemerintah pusat yang tercatat sebesar Rp1.827,4 triliun atau 92,5 persen dari target di Perpres 72/2020 dan 22,1 persen di atas realiasi 2019.
Adapun, realisasi transfer ke daerah dan dana desa selama 2020 mencapai Rp762,5 triliun atau 99,8 persen dari target. Realisasi ini menunjukkan bahwa APBN telah bekerja luar biasa sehingga APBN harus dijaga kedepannya.