Lihat Semua : infografis

Menatap Jauh Ketahanan Air Indonesia


Dipublikasikan pada 3 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : Abdurrahman Naufal /   View : 2.217


Indonesiabaik.id   -   Ketahanan air jadi sektor yang diprioritaskan dalam infrastruktur karena jadi hal penting yang bisa berdampak pada banyak hal, seperti kedaulatan pangan dan kedaulatan energi.

Indonesia sadar betul betapa pentingnya air. Maka tak heran, jika pemerintahan Joko Widodo memprioritaskan infrastruktur ketahanan air. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa jumlah penduduk yang terus meningkat akan membuat kebutuhan air terus meningkat. Jika tak dikelola dengan baik, maka dampak buruknya akan serius.

Kepemilikan ketahanan air Indonesia pada usia ke 75 tahun

Sekarang Indonesia sudah punya 231 waduk yang setara dengan 12 miliar meter kubik tampungan. Menyusul jumlah tersebut, pembangunan 61 waduk baru tengah dilakukan dan ditargetkan akan selesai semua pada akhir 2024.

Hingga sekarang, jumlah tampungan air di seluruh Indonesia bisa mencapai 16,18 miliar meter kubik yang tersebar di 279 bendungan. Sebanyak 11 bendungan lagi akan rampung pada 2021, dan pada 2022 disusul 12 bendungan yang selesai. Pada 2023, diperkirakan ada 7 bendungan tambahan , dan 4 bendungan terakhir akan selesai pada 2024. 

Ketahanan air Indonesia punya pengaruh besar ke pelayanan publik di masyarakat dari dulu hingga sekarang. 

  1. Penyediaan Air Rumah Tangga, Perkotaan, dan Industri

Pada 2019, ketika 16 bendungan selesai, debit air mengalir adalah 6,59 meter kubik per detik. Jika pada 2024 ada 61 bendungan yang selesai, debit airnya bisa mencapai 54,13 meter kubik per detik. 

  1. Layanan Listrik

Pada 2019, jumlahnya meningkat jadi 6.011 MW seiring 16 bendungan yang rampung dan beroperasi. Pada 2024, diprediksi layanan listrik ini akan mencapai 6.138 MW.

  1. Layanan Irigasi

Saat ini, total luas layanan irigasi di Indonesia adalah 7,1 juta hektare. Sekitar 6,3 juta hektare diairi air dari non waduk, dan 762 ribu hektare berasal dari waduk. Karena jumlah waduk yang bertambah, maka pengairan yang bersumber dari waduk bertambah jadi 880,1 ribu hektare.



Infografis Terkait