Lihat Semua : infografis
Pengelolaan Air Limbah Jakarta
Dipublikasikan pada 7 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Septian Agam / Desain : RM Ksatria Bhumi Persada / View : 6.292 |
Sebagai ibukota negara, DKI Jakarta telah berkembang sebagai pusat pemerintahan, bisnis, dan industri. Perkembangan kota yang pesat ternyata tidak diimbangi dengan perbaikan sistem pembuangan untuk menangani limbah.
Hal itulah yang membuat kondisi air dan sanitasi di Jakarta semakin memburuk. Bahkah menurut Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), cakupan wilayah (coverage ratio) di DKI Jakarta hanya meliputi 4% dari keseluruhan wilayah dengan tingkat pencemaran BOD sebesar 84 mg/l.
Sedihnya lagi, dengan kondisi tersebut, DKI Jakarta berada di posisi kedua terendah dalam hal sanitasi di antara ibu kota di Asia Tenggara. Inilah sebabnya Jakarta perlu pengolahan limbah terpadu.
Proyek Jakarta Sewerage System akan menangani pengolahan limbah domestik di 15 zona dan diharapkan bisa mulai beroperasi pada tahun 2022 di Zona 1 yaitu wilayah pusat dan utara dan Zona 6 untuk wilayah barat. Total biaya proyek di Zona 1 sekitar Rp 8 Triliun sedangkan pengembangan Zona 6 akan membutuhkan biaya sebesar sekitar Rp 5 Triliun. Kita doakan supaya cepat terelisasi ya..