Lihat Semua : infografis
Rasa Bahagia Mampu Tangkal Virus, Kok Bisa?
Dipublikasikan pada 4 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : M. Ishaq Dwi Putra / View : 6.307 |
Indonesiabaik.id - Kasus COVID-19 di Indonesia masih terus meningkat. Kasus meningkat pada tiap daerah berzona merah. Semua orang diimbau untuk tetap mematuhi protokol kesehatan guna mencegah penularan virus.
Ditengah pandemi COVID-19, imunitas tubuh dinilai sebagai salah satu aspek yang dapat melindungi kita dari wabah ini. Selain badan yang sehat, satu hal penting untuk meningkatkan imunitas adalah menjaga diri agar tetap bahagia dan jauh dari stress.
Melansir publikasi Puspensos Kemensos, disampaikan oleh Kepala LRSLU Minaula Kendari Syamsuddin, Ph.D, beberapa penelitian telah membuktikan bahwa ada korelasi yang kuat antara kebahagiaan dan imunitas. Orang yang bahagia lebih kebal terhadap virus dan bakteri, sehingga mereka jarang terserang penyakit.
Apa korelasi antara kebahagiaan dan imunitas?
Secara fisiologis, kondisi bahagia membantu tubuh lebih mudah dan lebih optimal menyerap vitamin dan mineral dari makanan, dibanding seseorang dalam kondisi stress.
Selain itu, kondisi bahagia membantu tubuh dalam memperlancar peredaran darah. Rasa bahagia memberikan energi positif berupa optimisme yang membantu dalam memperlancar aliran darah keseluruh bagian tubuh terutama ke jantung dan otak.
Melansir berita Kompas, disebutkan bahwa menurut studi pada 2003, ahli dari Carnegie Mellon University, Pittsburgh, AS, sengaja memberikan virus flu pada 300 partisipan sehat. Hasilnya, partisipan yang tidak bahagia berpeluang terserang flu tiga kali lebih besar ketimbang orang-orang yang bahagia.
Riset lain pada 2006, berupaya mengamati 81 partisipan vaksin hepatitis B. Penyakit yang disebabkan virus ini menyerang hati. Dari hasil penelitian ahli dari University of Pittsburgh itu, partisipan yang lebih bahagia cenderung memiliki respons antibodi dua kali lipat lebih kuat daripada partisipan yang sedang tidak bahagia.
Selain itu, para ahli juga menyimpulkan orang-orang yang bahagia cenderung aktif bergerak dan mau berperilaku sehat.