Lihat Semua : infografis
Tahun Ini, Industri Manufaktur Diproyeksi Meningkat
Dipublikasikan pada 5 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Yuli Nurhanisah / Desain : Gemawan Dwi Putra / View : 2.953 |
Indonesiabaik.id - Industri manufaktur Indonesia tahun ini diharapkan tumbuh 5,4% lebih tinggi dari angka 2018. Pertumbuhan ini didorong oleh iklim usaha yang semakin kondusif pasca pemilu dan konsumsi rumah tangga yang meningkat selama perayaan hari-hari besar keagamaan. Hal ini membuat Kementerian Perindustrian optimistis sektor industri manufaktur dapat tumbuh lebih agresif pada kuartal II tahun 2019 dibanding periode sebelumnya.
Industri manufaktur merupakan salah satu sektor yang menyumbang cukup signfikan bagi total investasi di Indonesia. Pada kuartal I tahun 2019, industri pengolahan nonmigas berkontribusi sebesar 18,5 persen atau Rp 16,1 triliun terhadap realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN).
Adapun tiga sektor yang menunjang paling besar pada total PMDN tersebut di tiga bulan awal tahun ini, yakni industri makanan yang menggelontorkan dana mencapai Rp 7,1 triliun, disusul industri logam dasar Rp 2,6 triliun dan industri pengolahan tembakau Rp 1,2 triliun.
Selanjutnya, industri manufaktur juga menyetor hingga 26 persen atau 1,9 miliar dolar AS terhadap realisasi penanaman modal asing (PMA). Tiga sektor yang menopangnya, yaitu industri logam dasar sebesar 593 juta dolar AS, diikuti industri makanan 376 juta dolar AS serta industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia 217 juta dolar AS.
Kemenperin menargetkan, sepanjang 2019 pertumbuhan industri manufaktur dapat mencapai 5,4 persen. Subsektor yang diperkirakan tumbuh tinggi, antara lain industri makanan dan minuman, industri permesinan, industri tekstil dan pakaian jadi, industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki, serta industri barang logam, komputer dan barang elektronika.