Lihat Semua : infografis

Teknologi VCM Tol Palindra


Dipublikasikan pada 7 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Septian Agam / Desain : Siap Bangun Negara /   View : 4.146


Indonesiabaiks.id - Presiden Joko Widodo mengatakan dirinya  sudah mendatangi proyek tol Palembang-Indralaya (Palindra) hingga empat kali. Hal ini dikarenakan proses pembangunan jalan tol tersebut yang membutuhkan perlakuan khusus.

Secara khusus Jalan Tol Palembang – Simpang Indralaya di dominasi dengan pembangunan jalan di atas tanah rawa dengan medan yang berat sehingga memerlukan metode konstruksi khusus. Oleh sebab itu, untuk mempercepat proses pembangunan jalan tol tersebut dipilihlah teknologi Vacuum Consolidation Method (VCM) untuk mengurangi kadar air maupun kadar udara dalam tanah.

Teknologi VCM berbeda dengan cara yang biasa yakni system drainase vertical melalui Perforated Vertical Drain (PVD). Khusus VCM akan mempercepat tanah menjadi padat. Dan untuk mempercepat lagi, dengan VCM ini air disedot melalui PVD tersebut.

VCM dimaksudkan untuk mempercepat penurunan dan meningkatkan daya dukung tanah asli yang lunak dengan melakukan pemompaan vakum pada tanah yang dimaksudkan untuk mengurangi kadar air maupun kadar udara pada butiran tanah sehingga dapat mempercepat penurunan jangka panjang dan perbedaan penurunan.

Dengan sistem VCM ini dapat dilakukan percepatan 4 bulan dibandingkan dengan metode konvensional yaitu satu tahun. Kelebihan lainnya adalah tidak dibutuhkannya material tanah sebagai beban sementara, selain itu penggunaan sumber daya yang minim juga meminimalisir penggunaan alat berat. Konsolidasi/penurunan tanah juga bersifat isotropic sehingga resiko ketidak stabilan lereng dapat dieliminir.

Selain itu juga kelebihannya adalah memiliki gangguan yang rendah terhadap kegiatan pekerjaan lainnya, bahkan dapat melakukan overlap dengan pekerjaan lain sehingga jadwal konstruksi secara keseluruhan dapat dipersingkat.

Ditambah lagi teknologi ini ramah lingkungan, karena perbaikan tanah bersifat mekanis tanpa penggunaan bahan-bahan kimia. Dalam pembangunan jalan tol di Indonesia, diketahui bahwa teknologi ini baru pertama kali digunakan di Indonesia yakni di tol Palembang – Indralaya.



Infografis Terkait