Lihat Semua : infografis
Tradisi Unik Sambut Ramadan di Nusantara
Dipublikasikan pada 8 months ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Yuli Nurhanisah / Desain : Ananda Syaifullah / View : 2.450 |
indonesiabaik.id - Bulan Ramadan selalu disambut gegap gempita oleh masyarakat Indonesia. Dengan penduduk mayoritas memeluk agama Islam, Indonesia memiliki banyak tradisi atau ritual khas dalam menyambut dan memeriahkan bulan istimewa umat muslim ini.
Tradisi Sambut Ramadan
Sejumlah ritual dan tradisi unik seperti munggahan hingga nyorog, secara turun temurun selalu dilakukan di beberapa daerah di Indonesia. Tradisi ini pula yang membuat bulan puasa selalu dirindukan olah umat muslim. Meski memiliki tradisi yang berbeda-beda, tetapi tujuannya sama, yaitu sebagai bentuk rasa syukur datangnya bulan puasa.
Ada beragam tradisi yang dilakukan guna menyambut bulan suci Ramadan tergantung daerah masing-masing, diantaranya:
-
Meugang (Aceh)
Masyarakat Aceh mengadakan meugang dengan membeli daging sapi, kemudian memasakanya, dan menyantapnya bersama keluarga. Daging sapi ini diolah dengan menu masakan daerah masing-masing di Aceh, seperti asam keueung, kari, gulai merah, dan sebagainya.
-
Malamang (Sumatera Barat)
Tradisi malamang digelar oleh masyarakat Kecamatan Pauh, Padang, Sumatera Barat untuk menyambut bulan Ramadan. Malamang dilakukan dengan membuat lamang, makanan khas Minang yang terbuat dari beras ketan. Bisa dikatakan, malang adalah gotong-royong membuat nasi lemang pada ruas bambu, disajikan kepada kerabat dan tetangga sebagai permohonan maaf.
-
Jalur Pacu (Kabupaten Kuantan Singingi, Riau)
Lomba perahu tradisional yang diakhiri dengan kegiatan bersuci di sungai menjelang matahari terbenam hingga malam. tradisi ini diadakan di Kabupaten Kuantan Singingi menggunakan kapal panjang yang digerakkan beberapa orang dewasa. Nantinya, setiap peserta akan bertanding menuju garis akhir dan para pemenang akan dilombakan hingga mendapatkan juara.
-
Nyorog (Betawi, Jakarta)
Budaya membagikan bingkisan makanan kepada anggota keluarga yang lebih tua untuk mempererat tali silaturahmi. Hal ini merupakan tradisi yang dilakukan secara turun temurun.
-
Padusan (Klaten, Boyolali, Salatiga, dan Yogyakarta).
Upacara berendam di mata air sungai dalam rangka pembersihan lahir dan batin untuk persiapan puasa Ramadan.
-
Megibung (Karangasem, Bali)
Megibung merupakan tradisi makan bersama dalam satu wadah (sela) yang ada dalam kehidupan masyarakat Karangasem, Bali. Tradisi makan bersama yang beragama Islam ini sudah ada sejak 1692 Masehi.
-
Suro' Baca (Sulawesi Selatan)
Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Makassar, khususnya Bugis. Suro' Baca berupa doa bersama untuk keluarga yang telah meninggal dan kumpul bersama menyantap hidangan.
-
Munggahan (Jawa Barat)
Tradisi munggahan yang berasal dari Jawa Barat ini dilakukan seminggu atau dua minggu sebelum Ramadan. Biasanya, warga akan berkumpul bersama keluarga, saudara, atau tetangga dengan makan bersama dan saling bermaaf-maafan.
-
Sadranan (Boyolali, Jawa Tengah)
Sadranan atau nyadran merupakan tradisi sebelum puasa di sebagian besar Pulau Jawa, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Tradisi sadranan dilakukan dengan mendatangi atau ziarah makam orangtua atau keluarga yang sudah meninggal dunia.
-
Dugderan (Semarang, Jawa Tengah)
Dugderan adalah tradisi untuk menyambut Ramadhan yang dilakukan oleh warga dalam bentuk arak-arakan, tarian, atraksi, dan karnaval di Kota Semarang, Jawa Tengah.
-
Megengan (Surabaya, Jawa Timur)
Selamatan dengan hidangan apem dan pisang raja untuk mendoakan arwah saudara dan kerabat yang telah meninggal, sekaligus bermaafan kepada sesama