Saat ini kelapa sawit masih menjadi komoditas strategis di Indonesia, setidaknya terdapat 11,3 juta ha lahan produksi sawit. Namun, rendahnya penggunaan benih unggul, minimnya pengetahuan pekebun rakyat mengenai kultur teknik kelapa sawit, lemahnya kelembagaan petani serta keterbatas modal berdampak pada rendahnya produktivitas perkebunan kelapa sawit rakyat. Hal ini sangat merugikan pekebun sawit di berbagai wilayah di Indonesia.

Untuk mengurai berbagai masalah dan kendala yang dihadapi pekebun sawit, maka Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) meluncurkan Program Sawit Rakyat (Prowitra). Beberapa bentuk kegiatan Prowitra, yaitu 1) sosialisasi dan peningkatan akses terhadap bahan tanaman unggul; 2) diseminasi best management practices; 3) peningkatan kemampuan intuisi dan pemberdayaan pekebun rakyat; dan 4) pembinaan terhadap peremajaan (replanting).

Saat ini terdapat sembilan provinsi pelaksana Prowitra, yakni Aceh, Jambi, Riau, Bengkulu, Lampung, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Bangka Belitung.