Lihat Semua : motion_grafis
[Motion Grafis] Respon Pemerintah Atasi KLB Campak dan Gizi Buruk di Asmat
Dipublikasikan pada 6 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Siap Bangun Negara / Desain : M. Ishaq Dwi Putra / View : 1.167 |
Indonesiabaik.id - Kejadian Luar Biasa (KLB) Campak dan Gizi Buruk di Asmat, Papua, telah mengundang keprihatinan bagi masyarakat Indonesia. Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) langsung bergerak cepat mengkoordinir kiriman bantuan secara konsisten dan bertahap, baik itu berupa bahan makanan, obat-obatan, hingga pemeriksaan kesehatan.
Respon Pemerintah Republik Indonesia melalui Kemensos dan Kemenkes dalam mengatasi KLB Campak dan Gizi Buruk di Asmat antara lain telah melakukan imunisasi keliling, pengobatan, perawatan anak yang mengalami gizi buruk dan tindakan medis lainnya.
Sejauh ini RSUD Kabupaten Asmat telah memulihkan 57 anak dan ibunya yang mengalami gizi buruk, 586 korban campak, 4 anak yang terkena komplikasi campak dan gizi buruk, dan 15 orang yang dicurigai terkena campak. Pun sejak September 2017 – 20 Januari 2018 dari 23 distrik yang ada sudah terlayani 22 distrik, 73 kampung, dan 7.123 anak yang terkena campak maupun gizi buruk.
Pemerintah Kabupaten Asmat juga telah membentuk Satuan Tugas Penanganan KLB dan Gizi Buruk yang beranggotakan Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, TNI, POLRI untuk memastikan KLB Campak dan Gizi Buruk. Mobilisasi bantuan dilakukan terkendali dan terdistribusi secara bertahap. Secara keseluruhan bantuan dari Kementerian Sosial sebesar Rp. 3,9 miliar, terdiri dari Bantuan Sembako dan Logistik sebesar Rp. 804.680.000,-, program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Rp. 3,1 miliar, dan Program Keluarga Harapan (PKH) Rp. 87,5 juta.
Sementara itu bantuan sembako dan logistik yang sudah sampai di Kabupaten Asmat per tanggal 18 Januari 2018 berupa makanan siap saji (8.000 paket), beras (3 ton), selimut (200 lembar), matras (200 lembar), food ware (50 paket), kid ware (50 paket), gula pasir (2.000 kg), teh poci (2.250 dus), biskuit kelapa (2.400 bungkus), biskuit regal (2.400 bungkus), serta kebutuhan makanan tambahan lainnya dibeli di lokasi.
Selain itu Kementerian Sosial bersama Dinas Sosial setempat telah membentuk Posko Bantuan Sosial dan mendistribusikan bantuan logistik berupa 5.750 paket sembako terdiri antara lain satu paketnya berisi beras (10 kg), mie instan (7 bungkus), makanan lauk pauk siap saji (4 kaleng), gula (5 kg), teh celup (2 dos), biskuit (3 dos). Lalu dibagikan juga matras sebanyak 200 lembar, selimut (200 lembar), food ware (50 paket), dan kid ware (50 paket), serta tambahan makanan disediakan di lokasi seperti biskuit kelapa dan marie regal.