Lihat Semua : motion_grafis
Mengenal GeNose, Alat Deteksi Virus Corona
Dipublikasikan pada 4 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : M. Ishaq Dwi Putra / View : 5.342 |
Indonesiabaik.id - Kabar membanggakan datang dari Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) melalui Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 yang siap mendorong hilirisasi produk inovasi, menyinergikan, mendorong, dan memfasilitasi serta mendukung kegiatan yang dilakukan Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan Badan Intelejen Negara, TNI AD, dan pihak swasta antara lain PT Hikari, PT YPTI, PT Stechoq, PT Nanosense Instrument, dan PT Swayasa Prakarsa untuk mengembangkan alat deteksi COVID-19 yang disebut GeNose.
GeNose, merupakan teknologi pengendus elektronik cepat dan berbiaya rendah, serta dengan sensitivitas tinggi untuk mendeteksi COVID-19 melalui embusan napas.
“Kami sangat menyambut baik teknologi dari UGM, harapannya alat ini bisa menjadi solusi bagi upaya skrining yang cepat, murah, dan akurat. COVID-19 ini istilahnya penyakit yang menyasar saluran pernapasan kita, jadi pendeteksian lewat embusan nafas sangat tepat,” kata Menristek/Kepala BRIN, Jakarta, Kamis (24/09).
Dipaparkan oleh Kemenristek/BRIN, GeNose bekerja secara cepat dan akurat mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC) yang terbentuk karena adanya infeksi COVID-19 yang keluar bersama nafas seseorang. Nafas akan diambil dan diidentifikasi melalui sensor-sensor yang kemudian datanya akan diolah dengan bantuan kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence) untuk pendeteksian dan pengambilan keputusan. Selain itu, GeNose didesain sangat mudah digunakan sehingga dapat dioperasikan oleh seseorang secara mandiri dan efisien.
GeNose diklaim sebagai inovasi pertama di Indonesia untuk pendeteksian COVID-19 melalui embusan nafas yang aplikasinya terhubung dengan sistem cloud computing untuk mendapatkan hasil diagnosis secara real time. GeNose juga mampu bekerja secara paralel melalui proses diagnosis yang tersentral di dalam sistem sehingga validitas data dapat terjaga untuk semua alat yang terkoneksi. Data yang terkumpul di dalam sistem selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk keperluan pemetaan, pelacakan, dan pemantauan penyebaran pandemi secara aktual.
Untuk uji profiling (kalibrasi) pada alat ini juga sudah dilakukan dengan menggunakan 615 sampel data valid di Rumah Sakit Bhayangkara POLDA DI Yogyakarta dan Rumah Sakit Lapangan Khusus COVID-19 Bambanglipuro di Yogyakarta. Hasilnya menunjukkan tingkat akurasi tinggi, yaitu 97 persen. Selanjutnya, GeNose akan memasuki tahap uji klinis yang akan dilakukan secara bertahap dan tersebar di sejumlah rumah sakit di Indonesia.