Lihat Semua : infografis
Dinamika Gender Dunia Kerja Formal, Tahun ke Tahun
Dipublikasikan pada 9 hours ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rahayu Saraswati / Desain : Irfan Nur Rahman / View : 70 |
Indonesiabaik.id - Berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional atau Sakernas BPS, jumlah persentase angkatan kerja formal laki-laki dan perempuan tahun 2015 hingga 2023 cukup bersaing. Untuk persentase laki-laki Tahun 2015 sebanyak 44,89%, tahun 2016 sebanyak 45,05%, 2017 sebanyak 45,66%, 2018 sebanyak 46,1%, 2019 sebanyak 47,19%, 2020 sebanyak 42,71%, 2021 sebanyak 43,93%, 2022 sebanyak 43,97%, dan 2023 sebanyak 44,19%.
Sementara untuk persentase perempuan tahun 2015 sebanyak 37,78%, tahun 2016 sebanyak 38,16%, tahun 2017 sebanyak 38,63%, tahun 2018 sebanyak 38,1%, tahun 2019 sebanyak 39,19% (peningkatan partisipasi terbesar sepanjang 2015 - 2023), tahun 2020 sebanyak 34,65% (penurunan tahun 2020 karena faktor pandemi Covid-19), tahun 2021 sebanyak 36,2%, tahun 2022 sebanyak 35,57%, dan tahun 2023 sebanyak 35,57%.
Data BPS tersebut menunjukkan bahwa selama periode 2015-2023, terjadi fluktuasi dalam persentase partisipasi baik laki-laki maupun perempuan di angkatan kerja formal. Peningkatan partisipasi terbesar untuk kedua kelompok terjadi pada tahun 2019, dengan persentase laki-laki mencapai 47,19% dan perempuan mencapai 39,19%. Namun, pandemi Covid-19 pada tahun 2020 membawa dampak signifikan terhadap partisipasi perempuan, yang mengalami penurunan tajam hingga 34,65%. Meski begitu, angka partisipasi laki-laki dan perempuan kembali menunjukkan tren peningkatan setelah tahun 2020, meskipun tidak setinggi sebelum pandemi. Pada tahun 2023, persentase laki-laki dalam angkatan kerja formal mencapai 44,19%, sementara perempuan mencapai 35,57%. Peningkatan partisipasi pada tahun 2019 menjadi tanda kemajuan, sementara penurunan pada tahun 2020 mengingatkan kita akan kerentanan sektor pekerjaan terhadap krisis global.
Upaya untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam angkatan kerja formal terus didukung melalui kebijakan yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan demikian, diharapkan kesetaraan gender dalam angkatan kerja formal dapat tercapai, memberikan kontribusi positif bagi perkembangan ekonomi dan sosial di Indonesia.