Lihat Semua : infografis
Layar Bioskop Ideal, Film Indonesia Maju
Dipublikasikan pada 5 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Siap Bangun Negara / Desain : Gemawan Dwi Putra / View : 9.247 |
Indonesiabaik.id - Film memiliki sumbangan produk domestik bruto (PDB) terbesar kedua, yakni 10,09%. Jumlah penonton film di bioskop pun naik hampir tiga kali lipat selama dua tahun menjadi 42 juta orang pada 2017.
Kepala Bekraf Triawan Munaf menyampaikan pada 2015 sebanyak 16 juta orang menikmati film di bioskop dan jumlah tersebut mengalami kenaikan signifikan dua tahun kemudian. Namun jumlah penonton film karya anak bangsa masih belum bisa mencapai 10 juta penonton. Jumlah penonton paling tinggi untuk film nasional saat ini adalah film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! part 1 sebanyak 6,8 juta penonton. Hal ini karena dibatasi oleh jumlah layer bioskop yang masih terbatas. Padahal potensi pasar sangat besar mengingat jumlah masyarakat Indonesia mencapai lebih dari 250 juta orang.
Menurut Ketua Gabungan Pengelola Bioskop Seluruh Indonesia Djonny Syafruddin , penyebaran layar bioskop masih tidak merata, sehingga mempersempit akses masyarakat untuk menonton film nasional. Keterlibatan negara dibutuhkan untuk membenahi ekosistem perfilman nasional. Jumlah layar bioskop yang ada sekarang ini jumlahnya 1.500 layar di seluruh Indonesia. Idealnya harus ditambah sekitar 500 layar. Itu pun baru terserap 10 persen dari total yang jumlah kebutuhan ideal. Sebab masih terdapat beberapa provinsi yang belum ada layar bioskop. Yakni Aceh, Kalimantan Utara, Maluku Utara, Papua Barat, bahkan Sulawesi Barat.
Hal senada juga dikatakan Sutradara asal Indonesia yang tengah menetap di Amerika, Livi Zheng. Ia mengatakan, kenapa film-film Amerika bisa sukses di dalam ataupun di negeri orang? Amerika memiliki jumlah penduduk 320 juta jiwa dan memiliki jumlah layar sekitar 40.759. Sedangkan Korea, jumlah penduduk hanya 51,3 juta jiwa dengan jumlah layar yang lebih besar dari Indonesia, yaitu sekitar 1.880.