Lihat Semua : infografis
Pentingnya Pendidikan Seksual pada Anak
Dipublikasikan pada 2 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : Ananda Syaifullah / View : 31.051 |
indonesiabaik.id - Pendidikan seksual kepada anak penting dilakukan sejak dini agar anak mengerti konsekuensi dan konsep menghargai diri.
Fungsi Pendidikan Seksual pada Anak
Dengan pengetahuan tentang seksual kepada anak, bisa memenuhi rasa ingin tahu anak. Hal ini, berguna untuk mencegah anak melakukan aktivitas seksual yang tidak benar.
Selain itu, pendidikan seksual kepada anak juga dapat mencegah anak tidak terkejut saat masuk usia pubertas, dan hal ini bisa mendorong anak menjaga organ reproduksinya, mencegah kehamilan usia dini serta mencegah terjadinya pelecehan seksual.
Sedini Mungkin dan Terus-Menerus
Pendidikan seksual untuk anak sebaiknya diberikan sedini mungkin, bertahap, dan terus-menerus.
Menurut sebuah platform telemedisin Alodokter (terintegrasi dengan Kementerian Kesehatan RI), Pendidikan seksual untuk anak sebaiknya diberikan saat anak berusia 3 atau 4 tahun. Itu merupakan usia anak saat mulai memperhatikan dunia di sekitarnya dan mulai belajar untuk mengenali tubuhnya sendiri dan membandingkan diri dengan teman-temannya.
Sementara, melansir Kementerian Kesehatan RI, berdasarkan sebuah teori, yang disampaikan oleh psikolog keluarga Retno Lelyani Dewi, waktu ideal untuk memberikan pendidikan seksual kepada anak adalah dua tahun sebelum anak-anak mengalami masa pubertas. Namun, pendidikan seksual baiknya diberikan secara bertahap, pelan-pelan sesuai umur dan kebutuhan.
Apa yang Bisa Diajarkan?
Kondisikan anak sedari kecil dengan kebiasaan yang baik, seperti keluar kamar mandi dengan tidak dalam keadaan telanjang. mempelajari nama-nama organ dan bagian tubuhnya.
Yang tak kalah penting, beritahu anak bahwa tidak ada yang boleh melihat, bahkan menyentuh bagian tubuh intimnya, kecuali orang tua atau pengasuh yang dipercaya.
Suatu saat, ada kalanya ketika anak mulai bertanya mengenai organ reproduksi, saat itulah orang tua dapat mulai menjelaskan dengan memperhatikan usia anak. Berikan juga pemahaman dasar kepada anak bahwa fisik anak laki-laki dan perempuan berbeda.
Ketika anak mulai bertanya, orang tua sebaiknya tidak mengabaikan dan risih. Jawablah pertanyaan dari hati ke hati dan terbuka.