Lihat Semua : videografis
Vaksin Merah Putih, Siap Produksi Massal?
Dipublikasikan pada 2 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : Alfin Ardian / View : 1.521 |
indonesiabaik.id — Uji klinis fase 3 atau uji coba kepada manusia Vaksin Merah Putih dimulai.
Uji Klinis 3
Dimulainya uji klinis 3 vaksin Merah Putih ditandai dengan acara Kick Off Uji Klinik Fase 3 Vaksin Merah Putih di Kampus A Universitas Airlangga Surabaya, Senin (27/06).
Uji klinis vaksin COVID-19 bernama Merah Putih buatan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini menjadi langkah besar menuju kemandirian penelitian dan produksi vaksin di serta ketahanan kesehatan di Indonesia.
Sekiranya ada 4.005 subjek yang disiapkan untuk mengikuti penelitian dan dibagi dalam tiga kelompok, yaitu satu kelompok kontrol dan dua kelompok perlakuan.
Pada tahapan ini, vaksin dibuktikan keamanannya dari segi khasiatnya terhadap manusia.
Badan POM menyebut, jika dalam tahapan ini bisa terbukti aspek keamanan dan khasiatnya, maka vaksin ini akan segera diproduksi massal oleh PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia.
Produksi vaksin Merah Putih akan dilakukan secara bertahap. Artinya tidak langsung memproduksi 20 juta dosis, melainkan bertahap sedikit demi sedikit.
Kegunaan Vaksin Merah Putih
Terkait peruntukan vaksin Merah Putih Unair, Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Agusdini Banun Saptaningsih menjelaskan, bahwa kemungkinan nantinya akan digunakan untuk booster dan vaksin anak.
Pihaknya masih belum bisa memastikan rentang usia anak yang menjadi sasaran vaksin Merah Putih Unair karena masih harus melakukan penelitian lanjutan.
Didorong Bisa Ekspor
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito berharap, vaksin Merah Putih segera didaftarkan ke Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.
Penny berharap agar kedepan vaksin Merah Putih tidak hanya menjadi alternatif pilihan dalam negeri, tetapi juga menjadi produk ekspor
Menurutnya, jika vaksin bisa didaftarkan ke WHO dan diekspor maka bukan tidak mungkin namanya akan diganti menjadi lebih universal.