Lihat Semua : infografis
Pentingnya Periksa Dahak Secara SPS
Dipublikasikan pada 5 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Yuli Nurhanisah / Desain : Gemawan Dwi Putra / View : 63.379 |
Indonesiabaik.id - Di Indonesia, TB merupakan masalah utama kesehatan masyarakat. Jumlah pasien TB di Indonesia merupakan ketiga terbanyak di dunia setelah India dan Cina dengan jumlah pasien sekitar 10% dari total jumlah pasien TB di dunia.
Gejala utama pasien TB paru adalah batuk berdahak selama 2-3 minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, atau demam meriang lebih dari satu bulan.
Untuk memastikan apakah seseorang menderita penyakit Tuberkulosis Paru, harus dilakukan pemeriksaan dahak sebanyak 3 kali (dikenal dengan pemeriksaan dahak SPS). Mengapa? Karena pemeriksaan dahak penting untuk menegakkan diagnosis, menilai keberhasilan pengobatan dan menentukan potensi penularan.
Pemeriksaan dahak juga untuk penegakan diagnosis pada semua tersangka TB dengan mengumpulkan 3 spesimen yang dikumpulkan dalam dua hari kunjungan yang berurutan berupa dahak sewaktu-pagi-sewaktu (SPS) :
1. S (sewaktu)
Dahak dikumpulkan pada saat pasien TB datang berkunjung pertama kali. Pada saat pulang, pasien membawa sebuah pot dahak untuk mengumpulkan dahak pada pagi di hari kedua
2. P (pagi)
Dahak dikumpulkan dirumah pada pagi hari kedua, segera setelah bangun tidur. Pot dibawa dan diserahkan sendiri kepada petugas.
3. S (sewaktu)
Dahak dikumpulkan pada hari ke dua, saat menyerahkan dahak pagi.