Lihat Semua : infografis

Bergerak Mengatasi Dampak Bencana Bersama SNI


Dipublikasikan pada 3 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Yuli Nurhanisah / Desain : Chyntia Devina /   View : 2.066


Indonesiabaik.id   -   Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat rawan bencana yang tertinggi di dunia.  Tingginya posisi Indonesia ini dihitung dari setiap jumlah korban jiwa yang terdampak akibat bencana alam yang terjadi. 

Yang paling tidak terlupakan dalam ingatan, bencana banjir di wilayah Jakarta, Banten, dan Jawa Barat yang menurut data BNPB, ada 169 titik banjir di seluruh wilayah Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Dampak dari banjir tersebut, 27.971 warga mengungsi dengan jumlah korban 61 orang.

SNI Sistem Peringatan Dini

Untuk mengatasi hal ini, Pemerintah dan para pihak terkait terus mencari upaya dalam menanggulangi dan mengurangi dampak serta jatuhnya korban jiwa akibat bencana. Salah satunya, jalan yang ditempuh Pemerintah kali ini melalui pendekatan standardisasi dengan penetapan Standar Nasional Indonesia (SNI) 8840-1:2019 Sistem peringatan dini bencana. 

Sistem peringatan dini bencana ditujukan untuk memberdayakan individu dan masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana agar bisa melakukan antisipasi bencana. Harapannya, SNI bisa meningkatkan kesadaran para pelaku dan masyarakat mengenai panduan bagaimana melakukan peningkatan kesiapsiagaan masyarakat. 

SNI Bersama Tim Siaga

Pembentukan tim siaga bencana sendiri harus memahami sistem peringatan dini yang terdiri atas lima sub-sistem utama yaitu 1) pengetahuan tentang risiko; 2) diseminasi dan komunikasi; 3) pemantauan dan penyampaian peringatan; 4) kemampuan merespon; serta 5) membangun komitmen dalam pengoperasian dan pemeliharaan.

Dengan SNI 8840-1:2019, menjadikan otoritas lokal, tim siaga, dan masyarakat memiliki kesamaan pengertian dan mempunyai panduan dalam menangkap peringatan dini sehingga semua bisa bergerak secara bersama-sama mengantisipasi dampak bencana. 



Infografis Terkait