Lihat Semua : infografis
Kurikulum Darurat, Solusi Pembelajaran Siswa Selama Pandemi
Dipublikasikan pada 3 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : Ananda Syaifullah / View : 5.157 |
Indonesiabaik.id - Kemdikbud terbitkan aturan baru bagi satuan pendidikan untuk menggunakan kurikulum darurat sesuai kebutuhan peserta didik selama pandemi.
Apa itu kurikulum darurat?
Penyederhanaan kompetensi dasar untuk setiap mata pelajaran sehingga guru dan siswa dapat berfokus pada kompetensi esensial dan kompetensi prasyarat untuk kelanjutan pembelajaran di tingkat selanjutnya.
Kemendikbud juga menyediakan modul-modul pembelajaran untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD) yang diharapkan dapat membantu proses belajar dari rumah dengan mencakup uraian pembelajaran berbasis aktivitas untuk guru, orang tua, dan peserta didik. Proses pembelajaran terjadi saat anak bermain serta melakukan kegiatan sehari-hari.
Sementara itu, untuk jenjang pendidikan SD modul belajar mencakup rencana pembelajaran yang mudah dilakukan secara mandiri oleh pendamping baik orang tua maupun wali.
Diharapkan, dari adanya kurikulum darurat ini dapat menjadi jalan keluar bagi pembelajaran siswa. Dampaknya bisa dirasakan oleh semua pihak, mulai dari guru, siswa hingga orangtua siswa.
Dampak bagi guru
-
Tersedianya acuan kurikulum yang sederhana.
-
Berkurangnya beban mengajar
-
Guru dapat berfokus pada pendidikan dan pembelajaran yang esensial dan kontekstual
-
Kesejahteraan psikososial guru meningkat
Dampak bagi siswa
-
Siswa tidak dibebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum dan dapat berfokus pada pendidikan dan pembelajaran yang esensial dan kontekstual.
-
Kesejahteraan psikososial siswa meningkat.
Dampak bagi orang tua
-
Mempermudah pendampingan pembelajaran di rumah.
-
Kesejahteraan psikososial orang tua meningkat.
Dengan kurikulum darurat ini, maka guru tidak lagi diharuskan memenuhi beban kerja 24 jam tatap muka dalam satu pekan selama pembelajaran di masa pandemi.
Keberhasilan seorang anak dalam belajar bukan hanya tugas guru, melainkan kerja sama secara menyeluruh dari semua pihak sangat diperlukan untuk menyukseskan pembelajaran di masa pandemi COVID-19. Berbagai pihak tersebut mulai dari orangtua, sekolah, pemerintah, fasilitas kesehatan hingga masyarakat sipil.