Lihat Semua : infografis
Terus Turunkan Angka Buta Huruf!
Dipublikasikan pada one month ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rahayu Saraswati / Desain : Muhammad Mulyadi / View : 738 |
Indonesiabaik.id - Buta huruf yang dialami oleh anak-anak Indonesia menunjukkan bahwa persoalan literasi bagi generasi penerus masih menjadi perhatian utama. Buta huruf berpengaruh ke aspek kehidupan lainnya, seperti produktivitas ekonomi, sosial, dan kemampuan literasi.
Tingginya angka buta huruf disebabkan beberapa faktor, salah satunya yakni rendahnya kualitas pendidikan. Gerakan pemberantasan buta huruf mulai dilakukan secara besar-besaran sejak pemerintahan Presiden Soekarno setelah kemerdekaan.
Data survei Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 menunjukkan angka buta huruf penduduk berumur 10 tahun keatas sebesar 3,18 persen yang merupakan angka terendah dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Dalam satu dekade terakhir, angka buta huruf di Indonesia secara konsisten menurun. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menargetkan jumlah penduduk buta huruf di Indonesia bisa kurang dari 1 persen pada tahun 2024.
strategi pemerintah untuk menurunkan angka buta huruf diantaranya upaya peningkatan literasi remaja melalui pengembangan kurikulum, peningkatan kualitas pendidikan dan penguatan literasi masyarakat, dan kolaborasi satuan pendidikan.
Dalam mengentaskan angka buta huruf di Indonesia, Kemendikbud juga memiliki Program Pendidikan Keaksaraan yang dibagi dua, yaitu dasar dan lanjutan. Pendidikan dasar adalah bagaimana mengentaskan meningkatkan dari buta huruf menjadi melek huruf.
Adapun, program lanjutannya dibagi menjadi dua, yaitu KUM (Keaksaraan Usaha Mandiri) dan multikeaksaraan. Program KUM mengarah pada kemampuan usaha, agar masyarakat bisa meningkatkan kemampuan dalam berusaha, mencari informasi lewat koran atau buku yang bisa meningkatkan kesejahteraan hidup.