Lihat Semua : infografis
Mengenal Fase Kritis Dalam Penerbangan
Dipublikasikan pada 6 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Siap Bangun Negara / Desain : Septian Agam / View : 4.508 |
Indonesiabaik.id - Kecelakaan pada manusia hanya Tuhan yang bisa mentakdirkan, namun manusia bisa mempelajari dan berusaha menghindarinya sebisa mungkin. Termasuk ketika manusia mampu menciptakan moda transportasi pesawa terbang.
Ya, pesawat terbang adalah moda transportasi yang mengagumkan dibanding moda transportasi darat dan laut. Itu karena sifatnya yang dapat dikatakan melawan hukum alam dengan melawan gaya gravitasi. Karena sifat uniknya ini juga, moda transportasi udara merupakan moda transportasi yang paling berbahaya di antara yang lainnya.
Diantara fase-fase lainnya dalam operasi penerbangan, fase take off dan landing adalah fase paling kritis dan berbahaya dalam operasi penerbangan. Ini diperkuat berdasarkan penelitian Boeing yang dilakukan pada periode 1950-2004 dimana mayoritas kecelakaan terjadi pada tahap take off (sebesar 17 %) dan landing (sebesar 51 %).
Kemudian Boeing merilis data penelitian terbarunya pada Oktober 2018 yang salah satunya memaparkan statistik kecelakaan fatal dan disertai korban jiwa berdasarkan fase penerbangan pesawat jet komersial selama periode 2008-2017. Dari data tersebut tercatat fase mendekati tujuan (initial and final approach) berada di posisi teratas dengan menyumbang 1129 kasus kecelakaan yang disertai korban jiwa.
-
Tag :
- boeing
- boeing corp
- knkt
- basarnas
- fase kritis penerbangan
- fase penerbangan
- kecelakaan fatal pesawat komersial
- data kecelakaan pesawat terbang komersial
- black box
- kotak hitam
- prosedur keselamatan penerbangan
- budi karya sumadi
- sabuk pengaman
- penyebab jatuhnya pesawat
- faktor penyebab pesawat terjatuh
- kementerian perhubungan
- dirjen perhubungan udara
- human error
- lion air
- microburst
- turbulensi
- auto pilot
- kecelakaan pesawat
- lion air jt610