Lihat Semua : infografis
Pulihkan Anosmia dengan Aroma
Dipublikasikan pada 3 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : Chyntia Devina / View : 7.391 |
indonesiabaik.id - Salah satu gejala yang dialami pasien COVID-19 adalah anosmia, hilangnya kemampuan penciuman.
Beda Waktu Pemulihan
Hilangnya kemampuan untuk mencium aroma baik itu makanan ataupun yang lainnya, atau dikenal sebagai anosmia yang umumnya dialami pasien COVID-19 bisa berlangsung beberapa hari atau berbulan-bulan.
Adapun kemampuan penciuman dapat kembali normal atau sembuh dari anosmia cukup beragam. Beberapa orang memulihkan kemampuan mereka untuk mencium dalam beberapa hari atau minggu, tetapi bagi sebagian orang itu berlangsung lebih lama. Biasanya akan membutuhkan waktu berbeda-beda antar pasien.
Mencium bau yang sama berulang-ulang diklaim dapat melatih kembali kemampuan tubuh untuk mendeteksi dan mengidentifikasi bau tersebut.
Cara Memulihkan
Menurut studi di Journal of the American Medical Association (JAMA) - “Olfactory Dysfunction in COVID-19 Diagnosis and Management”, cara mengatasi anosmia akibat COVID-19 bisa dengan melatih indra penciuman.
Pelatihan penciuman melibatkan menghirup berulang-ulang dan sengaja mengendus satu set bau (biasanya lemon, mawar, cengkeh, dan kayu putih). Cara ini dilakukan selama 20 detik, masing-masing setidaknya dua kali sehari selama minimal 3 bulan (atau lebih lama jika memungkinkan).
Menurut studi, cara di atas telah menunjukkan perbaikan penciuman pada pasien dengan Olfactory Dysfunction/ OD (disfungsi penciuman) pasca infeksi.