Lihat Semua : motion_grafis
[Motion Grafis] Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung: The Kingdom of Butterfly
Dipublikasikan pada 6 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Siap Bangun Negara / Desain : Ananda Syaifullah / View : 2.825 |
Indonesiabaik.id - Apakah kalian tahu jika Indonesia memiliki taman nasional dengan ekosistem batuan karst terindah dan terbesar kedua di dunia plus ekosistem kupu-kupu terbanyak di Negeri ini? Ya, bila Anda ingin jawabannya, datanglah ke kawasan Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung (TN Babul) di Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan.
Setelah populer melalui buku “The Malay Archipelago” lewat ekplorasi seorang naturalis Inggris bernama Alfred Russel Wallace pada 1857. Melalui SK.398/Menhut-II/2004 tanggal 18 Oktober 2004, Kelompok Hutan Bantimurung-Bulusaraung seluas 43.750 ha (terdiri dari cagar alam, taman wisata alam, hutan lindung, hutan produksi terbatas, hutan produksi tetap) ditetapkan sebagai Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung (TN Babul) oleh Kementerian Kehutanan Republik Indonesia.
Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung (TN Babul) mendapat julukan sebagai The Kingdom of Butterfly (Kerajaan Kupu-kupu) serta The Spectacular Tower Karst (Menara Karst Spektakuler). Itu karena hingga akhir tahun 2016 telah teridentifikasi 240 jenis Papilionoidea (kupu-kupu ekor layang-layang) berada di kawasan Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung.
Jenis-jenis Papilionoidea yang ada di Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung terklasifikasi dalam 5 famili yaitu 111 jenis Nymphalidae, 25 jenis Papilionidae, 28 jenis Pieridae, 74 jenis Lycanidae dan 2 jenis Riodinidae. Kekayaan jenis kupu-kupu inilah yang menjadi salah satu alasan penetapan kawasan Bantimurung-Bulusaraung sebagai taman nasional.
Sementara perlu diketahui pula jika separuh dari luas kawasan konservasi di Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung adalah ekosistem karst. Menurut definisinya karst adalah daerah yang terdiri atas batuan kapur yang berpori sehingga air di permukaan tanah selalu merembes dan mengalir ke dalam tanah. Karst juga dapat diartikan sebagai sebuah bentuk permukaan bumi yang pada umumnya dicirikan dengan adanya depresi tertutup (closed depression), drainase permukaan, dan gua. Daerah ini dibentuk terutama oleh pelarutan batuan, kebanyakan batu gamping.
Di dalam Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung terdapat kawasan karst (±22.800 ha) yang memiliki tipe menara karst (tower karst) yang diklaim sebagai yang terbesar dan terindah kedua di dunia setelah kawasan karst di China Selatan seluas ±46.200 ha. Dari laporan 2016 Balai Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung mencatat 257 gua sudah ditemukan, terdiri dari 216 gua alam dan 41 gua prasejarah. Bahkan gua terdalam dan terpanjang di Indonesia ada di kawasan ini yang tercatat dalam Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI) pada tahun 2015, yaitu Leang Pute sedalam 263 meter di bawah permukaan tanah, serta gua Salukang Kallang dengan panjang 12.263 meter.