Lihat Semua : motion_grafis

Yang Lebih Berbahaya dari Merokok


Dipublikasikan pada 5 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Siap Bangun Negara / Desain : M. Ishaq Dwi Putra /   View : 3.311

Indonesiabaik.id - Banyak penelitian menyatakan bahwa seseorang yang menghabiskan waktu lebih dari 4 jam sehari memiliki beberapa resiko seperti penyakit kardiovaskular. Duduk dalam jangka waktu yang lama juga berkaitan dengan sejumlah masalah kesehatan seperti obesitas atau penyakit metabolik.

Apa saja risiko kesehatan itu? Pertama, memiliki resiko 50% peningkatan kematian yang diakibatkan oleh sebab apapun. Lalu memiliki sekitar 125% peningkatan resiko terjadinya penyakit kardiovaskular seperti nyeri dada atau serangan jantung, meski peningkatan resiko terjadinya penyakit jantung berbeda dengan resiko yang disebabkan oleh merokok atau tekanan darah tinggi.

Beberapa solusi dapat dilakukan agar lebih banyak bergerak. Gerakan sederhana dapat dilakukan seperti berdiri di area bekerja atau berjalan dalam beberapa menit. Gerakan santai dan sederhana dapat memberikan dampak positif seperti membakar lebih banyak kalori, penurunan berat badan, dan peningkatan energi. Aktifitas otot dibutuhkan untuk berdiri dan gerakan lainnya dapat memicu proses penting yang berkaitan dengan pemecahan lemak dan gula dalam tubuh. Saat sedang duduk, proses ini menjadi macet dan resiko terjadinya penyakit meningkat.

Apakah resiko yang dapat terjadi karena terlalu lama duduk? Terlalu banyak duduk dapat menurunkan jumlah kalori yang dibakar. Duduk didepan laptop atau computer terlalu lama hanya membutuhkan sedikit energi. Kondisi ini juga menyebabkan kalori yang terbakar juga terbatas. Terlalu banyak duduk dapat meningkatkan tumpukan lemak pada tubuh Semakin sedikit kalori yang terbakar maka semakin besar kemungkinan penambahan berat badan. Kondisi ini menyebabkan peningkatan resiko terjadinya obesitas atau kegemukan. Terlalu banyak duduk dapat meningkatkan resiko terjadinya beberapa penyakit. Orang yang terlalu banyak duduk memiliki peningkatan resiko sebesar 112% terkena diabetes melitus tipe 2 dan penyakit jantung.



Motion Grafis Terkait