Lihat Semua : videografis

Bank Syariah Indonesia (BSI) Resmi Beroperasi


Dipublikasikan pada 3 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : M. Ishaq Dwi Putra /   View : 51.521

indonesiabaik.id - Presiden Joko Widodo resmi meluncurkan Bank Syariah Indonesia (BSI) sebagai hasil penggabungan tiga bank syariah milik Himbara.

Merger Tiga Perbankan

Hasil penggabungan tiga bank himbara syariah ini, yaitu BRI Syariah, Mandiri Syariah, dan BNI Syariah. Saat ini BSI memiliki 1785 ATM dengan lebih dari 14,9 juta nasabah. Tak hanya itu, lebih dari 1.200 kantor cabang dengan 20 ribu karyawan tersebar di seluruh Indonesia.

Pemerintah Indonesia berupaya menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia. Sebab, Indonesia merupakan negara dengan populasi muslim terbesar di dunia.

Ekonomi Syariah Indonesia Peringkat 4 Dunia

Tak hanya omong kosong, berdasar data the State Of Global Islamic Economy Indicator Report, nyatanya sektor ekonomi syariah Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang berarti. Disampaikan Presiden bahwa pada tahun 2018 ekonomi syariah Indonesia berada di peringkat kesepuluh dunia. Pada tahun 2019 meningkat menjadi peringkat kelima dan tahun 2020 kembali naik satu peringkat menjadi peringkat keempat dunia.

Perbankan Syariah Tumbuh di Tengah Pandemi

Bahkan, di tengah krisis COVID-19 seperti sekarang, perbankan syariah berhasil tumbuh lebih tinggi dibandingkan perbankan konvensional, khususnya dalam hal sisi aset.

Sisi aset perbankan syariah naik 10,97 persen secara tahunan, sementara bank konvensional hanya naik 7,7 persen. Untuk sisi pembiayaan, tumbuh 9,42 persen secara tahunan, sedangkan bank konvensional hanya 0,55 persen. Dari sisi dana pihak ketiga, perbankan syariah tumbuh 11,56 persen secara tahunan, dan bank konvensional sebesar 11,49 persen.

Sebagai bank hasil penggabungan, pada posisi Desember 2020, BSI memiliki total aset sebesar Rp240 triliun, total pembiayaan sebesar Rp157 triliun, total dana pihak ketiga mencapai Rp210 triliun, total modal inti Rp22,6 triliun.



Videografis Terkait