Lihat Semua : videografis

Kapan Vaksin Merah Putih Diproduksi Massal?


Dipublikasikan pada 3 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : Alfin Ardian /   View : 6.570

indonesiabaik.id - Update terbaru, vaksin COVID-19 Merah Putih yang dikembangkan oleh Universitas Airlangga dan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia siap diproduksi massal pada semester 1-2022.


Perkembangan Vaksin Merah Putih

Dari empat universitas dan dua lembaga yang turut mengembangkan vaksin merah putih, terdapat dua pengembang yang telah masuk skala industri, yaitu Lembaga Eijkman bersama PT Bio Farma dan Unair bersama PT Biotis Pharmaceutical Indonesia.

Penelitiannya terus berlanjut, salah satunya oleh tim peneliti Universitas Airlangga bersama PT Biotis Pharmaceutical Indonesia. Penelitian vaksin telah memasuki uji praklinis tahap II. Sementara hasil uji praklinis tahap I vaksin sebelumnya berjalan baik dengan respons imun yang sangat menjanjikan.

Diuji Coba Terhadap Varian Baru

Adapun vaksin merah putih oleh Unair dikembangkan melalui platform inactivated virus atau virus yang dimatikan. Platform tersebut merupakan satu dari lima yang terpilih untuk dikembangkan sebagai vaksin COVID-19 di Tanah Air.

Ketua peneliti vaksin Merah Putih dari Universitas Airlangga (Unair) Fedik Abdul Rantam mengatakan, vaksin Merah Putih dengan platform inactivated virus ini mulai diujicobakan terhadap varian Delta dengan menyiapkan 7 isolat. Berdasarkan hasil monitoring, lanjut dia, calon vaksin Merah Putih mampu menetralisir varian corona dengan baik.

Dukungan BPOM

Dalam hal ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberikan sertifikat Cara Produksi Obat yang Baik (CPOB) kepada PT Biotis.

Dengan PT Biotis mendapatkan sertifikat CPOB ini, maka pengembangan vaksin yang dilakukan oleh peneliti Unair dinilai tinggal setahap lagi, yakni uji klinis. Sebab, saat ini proses pengembangan vaksin telah melalui tahap uji preklinis dengan uji hewan makaka.

Adapun PT Biotis merupakan perusahaan swasta farmasi pertama di Indonesia yang mengembangkan vaksin. Biotis juga menjadi perusahaan farmasi kedua setelah Bio Farma yang mengembangkan vaksin di Indonesia.



Videografis Terkait