Lihat Semua : videografis
Kebijakan Gas dan Rem untuk Keseimbangan antara Kesehatan dan Perekonomian
Dipublikasikan pada 3 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : Ananda Syaifullah / View : 1.885 |
Indonesiabaik.id - Presiden RI Joko Widodo menyebut pandemi Covid-19 mengajarkan untuk mencari titik keseimbangan antara gas dan rem, keseimbangan antara kepentingan kesehatan dan perekonomian.
Merujuk Data Lapangan
Presiden Jokowi menyebut tujuan dan arah kebijakan tetap dipegang secara konsisten, tetapi strategi dan manajemen lapangan harus dinamis menyesuaikan permasalahan dan tantangan. "Dalam mengambil keputusan, pemerintah harus terus merujuk kepada data, serta kepada ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru." katanya (16/8).
Kenapa Kebijakan Seringkali Berubah?
Perubahan yang berulang dalam kebijakan pengetatan dan pelonggaran mobilitas masyarakat, misalnya, harus dilakukan paling lama setiap minggu, dengan merujuk kepada data terkini. Presiden mengakui bahwasanya kebijakan ini sering dibaca sebagai kebijakan yang berubah-ubah atau tidak konsisten. Namun, menurutnya, justru itulah yang harus kita lakukan, untuk menemukan kombinasi terbaik antara kepentingan kesehatan dan kepentingan perekonomian masyarakat. Karena virusnya yang selalu berubah dan bermutasi, maka penanganannya pun harus berubah sesuai dengan tantangan yang dihadapi. Pemerintah dalam hal ini dinilai harus selalu tanggap terhadap perubahan keadaan, dari hari ke hari secara cermat. "Tujuan dan arah kebijakan tetap dipegang secara konsisten, tetapi strategi dan manajemen lapangan harus dinamis menyesuaikan permasalahan dan tantangan" tegasnya.