Lihat Semua : videografis
Pesawat Indonesia Semakin Mengangkasa di Dunia
Dipublikasikan pada 3 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : Ananda Syaifullah / View : 4.786 |
indonesiabaik.id - Pesawat CN235-220MPA, buatan asli Indonesia oleh PT Dirgantara Indonesia (DI) laris manis diekspor ke sejumlah negara.
Pesawat Buatan Indonesia Laris Manis
Hingga saat ini, PT Dirgantara Indonesia telah berhasil memproduksi dan mengirimkan pesawat CN235 sebanyak 69 unit untuk dalam negeri maupun luar negeri. Dari total 286 unit populasi pesawat CN235 series di dunia, saat ini PT DI merupakan satu-satunya industri manufaktur pesawat terbang di dunia yang memproduksi pesawat CN235
Bahkan terbaru, ekspor pesawat juga telah sukses dikirimkan. Satu unit pesawat terbang CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) senilai Rp354 miliar dikirimkan untuk Angkatan Udara Senegal dalam kegiatan Ferry Flight pada Jumat (19/03/2021) dari Hanggar Fixed Wing PT DI di Bandung, Jawa Barat (Jabar).
Kegunaan Pesawat CN235-220
Pesawat khas buatan Indonesia yang menjadi langganan di dunia ini merupakan jenis pesawat angkut militer, telah mengalami berbagai peningkatan berkesinambungan dalam desain, dan aplikasi teknologi.
Pesawat dengan harga kompetitif dan perawatan yang murah ini ternyata multiguna, tak hanya untuk militer, bisa juga digunakan untuk misi angkut penerjun, evakuasi medis, kargo, hingga VIP.
Kualitas CN235-220 Mengangkasa di Dunia
Alasan larisnya pesawat buatan Indonesia di negara lain sudah tentu dari kualitas dan spesifikasinya. Pesawat CN235-220 dapat lepas landas dengan jarak yang pendek dengan kondisi landasan yang belum beraspal dan berumput, mampu terbang selama delapan jam dengan sistem avionik glass cockpit, autopilot, dan adanya winglet di ujung sayap agar lebih stabil dan irit bahan bakar.
Selain itu, pesawat ini juga dilengkapi dengan Tactical Console (TACCO), 360⁰ Search Radar yang dapat mendeteksi target yang kecil sampai 200 NM (Nautical Mile) dan Automatic Identification System (AIS), sistem pelacakan otomatis untuk mengidentifikasi kapal sehingga dapat diperoleh posisi objek yang mencurigakan.
Terdapat Forward Looking Infra Red (FLIR) untuk mendeteksi dan mengklasifikasikan target, serta mampu merekam situasi di sekitar wilayah terbang untuk evaluasi misi, baik dalam kondisi siang maupun malam hari.