Lihat Semua : videografis
Suplai Vaksin COVID-19 Terdampak Akibat Embargo
Dipublikasikan pada 3 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : Ananda Syaifullah / View : 2.477 |
indonesiabaik.id - India dan beberapa negara produsen vaksin memutuskan untuk mengembargo ekspor vaksin ke luar negaranya, dan fokus ke negerinya dulu yang mengalami peningkatan kasus COVID-19.
Terjadi Embargo Vaksin
Saat ini di sejumlah negara di Eropa dan Asia termasuk India kembali terjadi lonjakan kasus COVID-19. Penyebabnya adalah karena adanya jenis virus mutasi baru, yang juga sudah masuk ke Indonesia sejak awal tahun ini, serta mobilitas yang tinggi.
Sebelumnya, India berencana untuk mengembargo pengiriman vaksin AstraZeneca untuk fokus menyediakan pasokan dalam negeri. Pertimbangan ini juga diungkapkan oleh Uni Eropa dan meminta AstraZeneca memenuhi terlebih dahulu pasokan vaksin ke negara anggotanya.
Dampak Embargo Vaksin ke Indonesia
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan akan adanya kemungkinan keterlambatan kedatangan maupun ketersediaan vaksin COVID-19 dalam beberapa bulan ke depan karena hal itu, utamanya yang berasal dari negara-negara yang melakukan embargo.
Menkes Budi menegaskan bahwa meski dalam tahap percepatan namun penyuntikan di Indonesia perlu mengatur ritme vaksinasi.
"Sehingga kita perlu berhati-hati mengatur laju penyuntikan vaksinnya agar tidak ada kekosongan vaksin nantinya," kata Menkes Budi.
Stok Vaksin di Indonesia
Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi memastikan ketersediaan stok vaksin Corona masih aman meskipun ada penundaan pengiriman vaksin AstraZeneca.
Meskipun terdampak dalam hal suplai vaksin, namun kini Indonesia masih dapat mengandalkan vaksin Sinovac yang sudah dikirimkan dalam enam tahap. Saat ini Bio Farma tengah memproses 20 juta lebih vaksin Sinovac yang disebut siap pakai pada April 2021.