Lihat Semua : videografis
Tahun 2022, Indonesia Produksi Laptop Merah Putih
Dipublikasikan pada 3 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : Alfin Ardian / View : 2.405 |
indonesiabaik.id - Jangan salah paham yaa SohIB, selain program Laptop untuk Sekolah, Kemendikbudristek juga tengah mengembangkan Laptop Merah Putih.
Program yang Berbeda
Ada program Laptop untuk Sekolah, lalu ada juga Program Laptop Merah Putih. Banyak orang mengira dua program ini sama, padahal berbeda.
Pada 2021, anggaran khusus pengadaan Laptop untuk Sekolah yang disalurkan melalui dana alokasi khusus (DAK) fisik pendidikan ke pemerintah daerah (pemda) sebesar Rp 2,4 triliun. Kebijakan ini pasalnya telah diatur melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2021. Adapun pengadaan Laptop untuk Sekolah ini merupakan pengadaan untuk kebutuhan sekolah-sekolah yang belum memiliki peralatan TIK yang belum memadai.
Sementara itu, selain pengadaan laptop untuk sekolah, Kemdikbudristek juga mengerjakan projek lain bernama Laptop Merah Putih.
Laptop Merah Putih
Sebagai upaya meningkatkan penggunaan produk Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam negeri serta sebagai upaya mengurangi ketergantungan pada impor di bidang TIK, maka dilakukan perencanaan perancangan produk di bidang TIK yaitu salah satunya Laptop Merah Putih.
Laptop Merah Putih adalah penamaan yang diberikan kepada laptop yang akan diproduksi oleh konsorsium perguruan tinggi bersama industri dalam negeri. Artinya, dibuat menggunakan sumber daya manusia dalam negeri melalui kerja sama antar beberapa perguruan tinggi, di antaranya dengan proyek yang dikerjakan oleh Kemdikbudristek bersama Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Proyek ini merupakan kelanjutan tablet bermerek Dikti Edu berkolaborasi dengan ITB. Saat ini konsorium tengah bekerja sama catching up dan Transfer of Knowledge. Pada 2021, masih fokus pada pematangan perencanaan laptop. Sementara untuk pelaksanaan produksinya baru dilakukan pada 2022.
Pelajar SMK dan mahasiswa perguruan tinggi vokasi nantinya akan dilibatkan pada kegiatan perakitan hingga pasca penjualan. Mendikbudristek Nadiem Makarim menyebut, sebanyak 400 SMK dan politeknik terlibat dalam sistem produksi laptop tersebut.