Lihat Semua : videografis
TNI AD Hapus Tes Keperawanan Calon Prajurit?
Dipublikasikan pada 3 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : Alfin Ardian / View : 4.194 |
indonesiabaik.id - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa tes keperawanan sebagai satu rangkaian tes kesehatan bagi calon prajurit Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) bakal ditiadakan.
Tes Tidak Punya Relevansi
Menurut KSAD Andika, terkait himen atau selaput dara yang sebelumnya dijadikan satu penilaian kini tidak ada lagi. Seperti misalnya apakah himennya utuh, himen ruptured (robek) sebagian, atau ruptured sampai habis.
KSAD Andika melanjutkan, penghapusan tes keperawanan tidak hanya bagi calon prajurit, tapi juga sudah tidak diberlakukan lagi untuk calon istri dari prajurit pria yang mengajukan izin menikah.
KSAD Andika menyebutkan, tes tersebut dianggap tak lagi punya relevansi terhadap tujuan pendidikan militer. Sebaliknya, sejumlah tes seperti buta warna, apakah calon mengidap penyakit atau kelainan yang bisa mengancam jiwa, justru semakin rinci dan ketat. Tes buta warna misalnya, kini selain menggunakan metode tes Ishira, juga ditambah tes Hardy-Rand-Rittler. Dengan dua tes buta warna, buta warna sebagian yang juga lazim diderita di Indonesia, bisa terdeteksi.
Perbaikan Tes Kesehatan
KSAD Andika mengungkapkan, perbaikan dalam tes kesehatan secara umum, juga dilakukan terhadap tes buta warna, kelainan tulang belakang, dan kesehatan jantung. Menurutnya, evaluasi ini dilakukan agar proses seleksi lebih fokus, efektif, dan tepat.
KSAD Andika menyatakan, pada dasarnya, tes kesehatan dilakukan agar para calon prajurit terhindar dari peristiwa yang berpotensi dapat menghilangkan nyawa mereka.
Selain itu, juga untuk menghindari penularan penyakit kepada prajurit-prajurit lainnya yang mengikuti pendidikan dan pelatihan. Untuk itu, tes yang berkaitan untuk mencapai tujuan ini diperberat. Sementara itu, tes yang tidak memiliki relevansi terhadap tujuan pun ditiadakan.