Lihat Semua : videografis
Vaksinasi Gotong Royong Dimulai
Dipublikasikan pada 3 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : Alfin Ardian / View : 1.057 |
indonesiabaik.id - Vaksinasi mandiri gotong royong yang ditujukan bagi perusahaan swasta di Indonesia akan segera dimulai pada Mei 2021.
Pendataan Vaksin Gotong Royong
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan P. Roeslani mengatakan program vaksinasi gotong royong akan dimulai pada minggu ketiga Mei 2021.
Roslan juga melaporkan perkembangan pendataan program vaksinasi gotong royong yang dibuka sejak 28 Januari 2021. Hingga kini tercatat sebanyak 17.387 Perusahaan telah mendaftar dengan 8,6 juta orang sasaran vaksinasi.
Berbekal data Kadin, Kementerian Kesehatan dapat menentukan jumlah total dari suplai vaksin yang harus diberikan kepada badan usaha swasta. Pemerintah menargetkan program vaksinasi gotong royong bisa diikuti sebanyak 10,1 juta orang dengan melibatkan perusahaan-perusahaan swasta di Indonesia.
Ketentuan Vaksinasi Gotong Royong
Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi COVID-19 yang salah satunya mengatur tentang program vaksin gotong royong atau vaksin mandiri yang dilakukan oleh perusahaan swasta pada karyawan dan buruh beserta keluarganya. Dalam hal ini, perusahaan dipastikan tidak akan membebankan kepada karyawan atau memotong upah untuk biaya vaksin.
Dalam Permenkes disebutkan bahwa pelaksanaan vaksin gotong royong dilakukan oleh pihak swasta tanpa menggunakan vaksin program pemerintah, fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan milik pemerintah agar tidak mengganggu program vaksinasi nasional.
Gunakan Merek Vaksin Berbeda
Jenis vaksin untuk program vaksinasi mandiri memang ditetapkan berbeda dengan program vaksinasi pemerintah sesuai dengan Permenkes 10/2020. Ketua Umum Kadin Roslan mengatakan, vaksin yang akan digunakan nantinya adalah merek Sinopharm dan Sputnik v. Kendati demikian, namun kedua vaksin itu sama-sama harus disuntikkan dua dosis pada setiap orang.
Bio Farma telah mencatat, setidaknya ada 806 fasilitas layanan kesehatan yang siap memfasilitasi program vaksinasi ini. Sebanyak 65 fasilitas kesehatan di antaranya dimiliki jaringan Bio Farma, 504 fasilitas kesehatan lainnya di bawah PT Kimia Farma, dan 237 lainnya milik jaringan fasilitas kesehatan swasta.