Lihat Semua : videografis
[Videografis] Impor Beras Tak Rugikan Petani
Dipublikasikan pada 6 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Abror Fauzi / Desain : Tri Adjie Kurniawan / View : 1.989 |
Indonesiabaik.id - Impor beras dilakukan untuk mengisi cadangan beras pemerintah. Jumlah yang diimpor juag relative kecil hanya sebanyak 500 ton, jika dibandingkan dengan rata-rata konsumsi beras di Indonesia yang setiap bulannya sebanyak 2,5 juta ton.
Impor beras juga tidak akan merugikan para petani Indonesia karena pemerintah hanya mengimpor beras berjenis premium dengan angka pecahan (broken) sekitar 5 persen. Beras yang diimpor tersebut berbeda dengan mayoritas produksi petani Indonesia yaitu berjenis medium.
Nantinya beras impor akan dijual dengan harga dengan kualitas medium, karena di pasar beras jenis itu mengalami kekurangan pasokan dan kelangkaan beras. Kondisi itu membuat harga beras terutama beras medium mengalami peningkatan secara tajam.
Pemerintah juga melakukan impor beras di akhir Januari sampai Februari 2018. Pemilihan waktu tersebut dilakukan karena panen raya padi di dalam negeri diprediksi akan terjadi du akhir Februari dan Maret. Hasil panen dari para petani Indonesia pun akan dibeli oleh Bulog, ini dilakukan agar harga di tingkat petani tidak jatuh.
Beras impor sendiri tidak akan langsung dilepas ke pasar, karena beras ini akan diperuntukkan sebagai cadangan Bulog. Karena cadangan beras yang dimiliki pemerintah RI rata-rata 340 ribu ton, masih jauh dari rekomendasi FAO yakni sebanyak 1,1-1,8 juta ton.