Lihat Semua : videografis
Wujudkan Ketahanan Pangan, Pertanian Terus Diperbaiki
Dipublikasikan pada 3 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : Alfin Ardian / View : 1.518 |
indonesiabaik.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau panen raya di Desa Wanasari, Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, Rabu (21/04/2021) pagi. Jokowi sempat memantau aktivitas panen dan berdialog dengan sejumlah petani.
Kendala Sektor Pertanian
Kelompok tani di Indramayu memanfaatkan momen bertemu dengan Presiden Jokowi untuk menyampaikan kendalanya ketika di lapangan. Meski sudah menyandang sebagai kabupaten penghasil beras tertinggi secara nasional berdasarkan data produksi sepanjang tahun 2020, namun nyatanya kendala masih saja tetap perlu diperbaiki.
Mereka curhat tentang kekurangan tenaga kerja sehingga perlunya modernisasi alat pertanian untuk panen hingga ketersediaan pupuk yang jadi kendala.
Untuk mengatasi itu, Pemerintah berencana memberikan bantuan peralatan dan mesin pertanian (alsintan) bagi para petani tersebut.
Terus Perbaiki Pertanian Indonesia
Presiden Jokowi menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya untuk membangun ketahanan pangan nasional.
“Intinya kita ingin terus membangun sebuah pertanian yang semakin baik produksinya dan kita harapkan akan menjadi sebuah ketahanan pangan bagi negara kita Indonesia, tentu saja kita juga ingin swasembada,” ucap Presiden Jokowi, Rabu (21/04/2021) pagi.
Sebagai bukti, Laporan Global Food Security Index menyebut posisi ketahanan pangan Indonesia mengalami kenaikan. Cenderung membaik dalam lima tahun terakhir. Skor dan peringkat Indonesia terus naik dari posisi 75 ke 62 yang dihitung dari 113 negara yang dievaluasi.
Soal Impor Beras
Kepala Negara juga kembali menegaskan keputusan pemerintah untuk tidak mengimpor beras hingga Juni tahun ini dan akan terus berlanjut jika produksi di Tanah Air dapat mencukupi kebutuhan yang ada. Disampaikan Presiden, pemerintah pada dasarnya tidak menginginkan adanya impor beras. Tetapi, terkadang kalkulasi juga perlu dilakukan sebagai antisipasi sebagai cadangan, terutama saat masa sulit seperti bencana alam dan pandemi.
"Tetapi kemarin sudah kita putuskan bahwa sampai Juni tidak ada impor, insyaallah nanti juga sampai akhir tahun kalau kita tahan, produksinya bagus, berarti juga tidak akan impor,” tegas Presiden.