Indonesiabaik.id - Kapal-kapal canggih berteknologi tinggi yang dimiliki instansi pemerintah seperti Baruna Jaya I dan KRI Rigel-933 dan KRI Spica-934 sering ikut serta dalam misi SAR yang dilakukan Basarnas. Mari kita coba telusuri yuk apa saja kehebatan kapal-kapal tersebut, siapa pemiliknya ya?

Yang pertama adalah Kapal Riset Baruna Jaya I milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Kapal yang telah bertugas sejak 1989 ini dipasangi peralatan canggih seperti Multibeam Echosounder untuk memberi gambaran di dasar laut, bagaimana permukaannya. Lalu ada Side Scan Sonar yang membantu mendeteksi suara, membedakan besar kecil partikel penyusun permukaan dasar laut seperti batuan, lumpur, pasir, kerikil, atau tipe-tipe dasar perairan lainnya. Kemudian kapal ini juga memiliki Magnetometer yang digunakan untuk mencari benda-benda berbahan logam atau metal. Berikutnya ROV (Remotely Operated Vehicle), kamera bawah laut yang berbentuk seperti robot penyelam.

Kapal Baruna Jaya I telah ikut serta dalam beberapa misi operasi SAR seperti pencarian jatuhnya pesawat Air Asia QZ 8501 pada 2015 silam di Laut Jawa, hingga yang teraktual pada 2018 terlibat dalam pencarian tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba dan pesawat Lion Air JT 610 di Teluk Karawang.

Sedangkan Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL (Pushidrosal) pada 2015 memperkuat jajaran
kapal riset yang juga dapat menjadi kapal patroli di perairan Indonesia, yaitu KRI Rigel-933 dan KRI Spica-934. Peralatan canggih yang dimiliki kedua kapal produksi Prancis ini hampir sama dengan yang terpasang di Baruna Jaya I tapi masih ditambah Automatic Weather Station, peralatan Conductivity Temperatured Depth, Gravity Cores, Boat Sounding, hingga Autonomous Underwater Vehicle.