Lihat Semua : videografis
Efikasi Vaksin Sinovac 65,3%, Apakah Aman?
Dipublikasikan pada 3 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : M. Ishaq Dwi Putra / View : 5.894 |
Indoensiabaik.id - Masyarakat diminta untuk tidak khawatir terhadap nilai efikasi vaksin Sinovac di Indonesia yang sebesar 63,5%.
Efikasi Vaksin Sinovac di Indonesia
Data Badan POM menunjukkan nilai efikasi vaksin Sinovac di Indonesia yang dihasilkan dari tahapan klinis sebesar 65,3%. Berbeda dengan nilai efikasi vaksin yang sama di Turki 91,25% dan di Brazil 78% (baru-baru ini diperbarui menjadi 50,4%).
Dengan nilai sebesar itu, artinya kemanjuran vaksin mampu menurunkan suatu kejadian penyakit hingga 65,3%. Nilai yang masih besar dan lolos atau melebihi standar yang diberikan FDA dan WHO, yakni minimal 50%. Artinya, masih aman, dan dapat digunakan oleh masyarakat luas.
Faktor Pembeda Nilai Efikasi Vaksin
Yang harus diketahui, perbedaan nilai efikasi itu dipengaruhi banyak faktor. Salah satunya, epidemologi COVID-19 di suatu negara. Perilaku masyarakat dan tingkat penularannya, serta karakteristik populasinya berpengaruh terhadap hasil pada saat uji klinisnya.
Menurut Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof DR Zullies Ikawati dalam keterangannya, efikasi vaksin akan tinggi jika subjek ujinya adalah kelompok risiko tinggi. Jika dibandingkan, subjek uji klinik vaksin corona di Turki, Brasil dan Indonesia tentu sangat berbeda. Jumlah subjek uji dan lama pengamatan juga dapat mempengaruhi hasil.
Fakta Vaksin Sinovac
Selain efikasi, vaksin Sinovac mampu membentuk antibodi di angka cukup besar, yakni 99,23%. Efek sampingnya tidak berbahaya, bersifat ringan hingga sedang dan dapat pulih kembali. Tak hanya itu, Badan POM telah mengatakan secara resmi bahwa vaksin tersebut aman digunakan.
Vaksinasi Perlu Dukungan Semua Pihak
Dengan begitu, harapan untuk segera terbentuk kekebalan kelompok yang dilakukan melalui vaksinasi sebanyak 70% populasi masyarakat menjadi salah satu upaya dan kerja keras yang dapat dilakukan untuk lepas dari pandemi ini.
Butuh sinergitas antar semua pihak agar vaksinasi gratis COVID-19 berjalan baik, tentunya dengan tetap menjalankan protokol kesehatan baik sebelum maupun setelah vaksinasi selesai.