Lihat Semua : infografis
Belajar Dari Pengalaman, Yuk! Jangan Mudik
Dipublikasikan pada 3 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Yuli Nurhanisah / Desain : Abdurrahman Naufal / View : 1.949 |
Indonesiabaik.id - Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan Pemerintah dalam melarang mudik lebaran tahun 2021. Belajar dari pengalaman, setiap ada libur panjang, terjadi tren kenaikan kasus COVID-19, yang menyebabkan kenaikan angka kematian.
Mengapa Mudik Dilarang?
Belajar dari pengalaman libur Panjang di tahun 2020 dan 2021, ada tren lonjakan kasus baru setelah libur panjang yang angkanya bervariasi, dari mulai 37% hingga 119%. Setiap lonjakan kasus juga diikuti peningkatan angka kematian.
Pada libur idul fitri tahun 2020 terjadi kenaikan kasus hingga 93% dengan kenaikan angka kematian sekitar 28-66%. Kemudian, ada juga saat libur kemerdekaan Republik Indonesia di mana angka kenaikan kasus Covid-19 menyentuh 58-119% dengan kenaikan angka kematian mingguan sebesar 10-57%.
Begitu pun saat libur maulid Nabi, di mana angka kenaikan kasus Covid-19 harian menyentuh 95% dengan kenaikan kematian 13-75%. Terakhir, saat libur natal dan tahun baru terjadi kenaikan kasus 37-78% dengan kenaikan kematian sebesar 46%.
Selain itu, penduduk usia lansia lebih berisiko terpapar Covid-19, punya risiko kematian berkali lipat daripada usia lebih muda serta orang dengan komorbid (risiko tinggi) juga punya risiko kematian lebih besar. Oleh karena itu, yuk! Jangan mudik demi selamatkan orang tersayang.