Lihat Semua : infografis

Hadapi Cuaca Ekstrem Libur Nataru: Solusi Modifikasi Cuaca, Apa Teu?


Dipublikasikan pada 2 days ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rahayu Saraswati / Desain : Muhammad Mulyadi /   View : 581


Indonesiabaik.id - Menjelang pergantian tahun, Indonesia berpotensi menghadapi cuaca ekstrem yang dapat memicu banjir, longsor, dan badai. Untuk mengurangi risiko bencana ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menggelar Operasi Modifikasi Cuaca (OMC). Modifikasi cuaca adalah upaya mengendalikan cuaca untuk mendapatkan kondisi yang diinginkan, seperti meningkatkan atau mengurangi curah hujan. Salah satu metode yang digunakan BMKG adalah operasi penyemaian awan dengan garam NaCl superfine ke dalam awan.

Langkah-langkah Modifikasi Cuaca

Berikut adalah tahapan utama dalam metode modifikasi cuaca yang digunakan oleh BMKG:

1.  Identifikasi Awan Target : BMKG mengidentifikasi awan yang akan menjadi target untuk modifikasi cuaca. Informasi tentang lokasi, arah, dan kecepatan angin dari awan tersebut dikumpulkan.

2.  Persiapan Pesawat : Pesawat yang akan digunakan untuk operasi modifikasi cuaca disiapkan dengan muatan garam NaCl superfine atau perak iodida.

3.  Penyemaian Garam ke Awan : Pesawat terbang ke ketinggian antara 8.000 hingga 11.000 kaki dan menyemaikan garam ke dalam awan target. Penyemaian dilakukan secara bertahap dan terkoordinasi dengan baik.

4.  Pengendalian Distribusi Hujan : Tujuan dari penyemaian adalah untuk mengendalikan distribusi hujan, sehingga mengurangi penumpukan curah hujan di wilayah yang rawan bencana.

5.  Monitoring dan Evaluasi : BMKG memantau operasi secara real-time dan mengevaluasi efektivitasnya melalui posko operasional. 

Keberhasilan Operasi Modifikasi Cuaca 

BMKG melaporkan keberhasilan pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca pada 7-8 Desember 2024. Operasi yang bertujuan mengurangi potensi bencana hidrometeorologi di wilayah Jakarta ini terbukti mampu mengurangi intensitas hujan hingga 67% di beberapa wilayah, sehingga menurunkan risiko banjir dan genangan.

Dukungan Kelancaran Momen Libur Nataru 2024-2025

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengungkapkan bahwa operasi ini bertujuan untuk mendukung kelancaran perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024, terutama di wilayah-wilayah dengan potensi bencana tinggi, seperti Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. “Operasi Modifikasi Cuaca ini merupakan langkah mitigasi yang kami ambil untuk mengendalikan curah hujan, meminimalkan dampak bencana, dan melindungi keselamatan masyarakat.

BMKG bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk BNPB, BPBD, dan operator swasta, untuk memastikan keselamatan masyarakat selama periode liburan. Operasi ini bertujuan untuk mengurangi risiko bencana hidrometeorologi dan memastikan keamanan serta kenyamanan masyarakat selama pergantian tahun.



Infografis Terkait