Lihat Semua : infografis
Datang ke 10 Top Kalender Event 2020 Indonesia Yuk!
Dipublikasikan pada 3 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Siap Bangun Negara / Desain : Chyntia Devina / View : 2.312 |
Indonesiabaik.id - Dampak wabah Virus Corona (Covid-19) bagi industri pariwisata, khususnya Indonesia tentu sangat berpengaruh. Sejumlah pembatalan kedatangan wisatawan asal China terjadi sejak wabah virus diumumkan. Lengangnya kursi pesawat, begitu juga hotel, cruise operator, dan potensi bisnis lainnya pun menjadi lepas.
Sebagai gambaran, realisasi kunjungan wisatawan mancanegara selama 2019 mencapai 16,3 juta dari target 18 juta. Dari total kunjungan itu, sebanyak 12% wisatawan berasal dari Tiongkok, atau setara dengan 1,95 juta orang.
Porsi kunjungan itu memang kecil dibandingkan dengan total kunjungan orang China yang berpergian ke seluruh dunia, yakni mencapai 150 juta orang. Namun, pertanyaannya apakah kita kemudian harus menyesali kondisi itu? Tentu tidak. Bangsa ini cukup liat untuk mensiasati kondisi. Masih banyak peluang yang bisa diraih dengan hilangnya peluang pasar wisatawan asal China.
Salah satu strategi mendatangkan wisatawan mancanegara selain dari China adalah dengan memaksimalkan potensi pariwisata Indonesia melalui promosi kalender event Wonderful of Indonesia 2020.
Calendar of Events (CoE) Wonderful Indonesia 2020 sempat diluncurkan Kementerian Pariwisata di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Selasa 15 Oktober 2019. Ada 100 acara pariwisata unggulan akan digelar pada 2020.
Adapun selain 100 CoE (calender of event) Kementerian Pariwisata juga menetapkan 10 Top CoE 2020. Yaitu, 10 acara tahunan berskala internasional yang dianggap terbaik dalam berbagai hal, termasuk berhasil mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman) dalam jumlah besar.
10 acara tersebut adalah Pesta Kesenian Bali, Jember Fashion Carnival, Banyuwangi Ethno Carnival, Art Jog, Sanur Village Festival, Iron Man 70.3 Bintan, Borobudur Marathon, Java Jazz, F8 Festival, dan Tomohon International Flower Festival.
Untuk masuk dalam daftar 100 acara tersebut tidaklah mudah. Ada tahap kurasi yang sangat ketat yang harus dilalui. Proses tersebut dilakukan oleh para kurator profesional di bidangnya. Ada Taufik Rahzen yang menilai cultural value, Eko Supriyanto, Denny Malik, dan Heru Prasetya yang menilai creative value. Lalu ada Don Kardono yang menilai communicantion/media value, dan Jacky Mussry yang menilai commercial/economic value.